TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi berdasarkan penyebabnya bisa dibagi menjadi dua jenis.
Yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, 21 November 2020. Dokter Tan Shot Yen menjelaskan klasifikasi penyebab hipertensi.
Baca juga: Bukan Cuma Mitos, Dokter Sebut Sering Marah Benar-benar Bisa Picu Hipertensi, Simak Penjelasannya
Baca juga: Penderita Darah Tinggi Tak Harus Minum Obat Sepanjang Hidup, Kuncinya adalah Mengubah Gaya Hidup
1. Hipertensi Primer
Penyebab hipertensi primer belum diketahui secara pasti (idiopatik).
Faktor keturunan tidak bisa dianggap turut sebagai pencetus dari jenis hipertensi primer.
Tan menyebut, faktor keturunan dianggap hanya kebetulan saja.
Lantaran kebiasaan yang sama dalam gaya hidup dan cara mengontrol stress.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan jenis yang paling banyak menjadi faktor penyebab orang terkena hipertensi.
Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Seperti:
- Gaya hidup
- Lebih banyak duduk
- Obesitas
- Diabetes
- Obstructive sleep apnea
- Gangguan ginjal
- Tumor adrenal
- Masalah kelenjar tiroid atau gondok
- Masalah di pembuluh darah
Baca juga: Tak Asal Cek Lab, Penderita Kolesterol Penting untuk Konsultasi dengan Dokter Terlebih Dulu
Baca juga: Berikut Berbagai Penyebab yang Mengganggu Proses Detoksifikasi
Hipertensi sekunder selain disebabkan oleh berbagai kondisi diatas, juga disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi obat-obatan. Seperti:
- Pereda hidung mampet
- Obat anti nyeri
- Hormonal
- Narkoba (kokain,amfetamin)
Konsumsi Garam Berlebih Menjadi Penyebab Hipertensi
Salah satu penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah asupan makanan yang sering dikonsumsi setiap hari.
Oleh karena itu, saat terdiagnosis memiliki tekanan darah tinggi, penting memulai menerapkan pola makan yang menghindari berbagai makanan penyebab hipertensi.
Dokter filsuf ahli gizi komunitas ini menyebut, terlalu banyak mengonsumsi garam atau natrium klorida, dapat menyebabkan hipertensi.
Kandungan natrium yang berlebih membuat ginjal menjadi tidak mampu untuk membuang sisa cairan sehingga terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh, yang juga akan diikuti dengan naiknya tekanan darah.
"Itu sebabnya kenapa salah satu obat hipertensi, ada yang cara kerjanya mengeluarkan urine lebih banyak (diuretik)," jelas Tan.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)