TRIBUNHELTH.COM - Apakah semua orang perlu melakukan pemeriksaan kolesterol rutin?
Terkait hal ini, dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen memberi catatan.
Dalam Program Malam Minggu Sehat Tribunnews, dia menegaskan untuk terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter.
"Karena kebanyakan orang Indonesia ini agak-agak suka lancangin dokter," katanya dalam wawancara live pada di YouTube pada 7 November 2020 itu.
"Jadi pergi ke laboratorium karena lab-nya lagi diskon 20%. Lalu dia main mana yang lagi diskon, oke periksa ini, periksa begitu. Hasilnya keluar, lalu dia mulai baca lihat kiri-kanan angka normal dengan angkanya dia."
Hal ini justru akan memicu kepanikan dan self judgement.
"Kalau perlu dia pergi ke apa namanya ke apotek bahkan, tanya sama mbak-mbak yang jaga apotik obat kolesterol."
Baca juga: Makanan Apa Saja yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Kolesterol?
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol yang Harus Diturunkan dengan Minum Obat?

"Nah itu dia. Ini akan mengerikan sekali," tandasnya.
Menurut dr Tan, tidak masalah rutin ke lab jika memang memiliki riwayat penyakit serius.
"Tetapi kalau anda mau medical check up atau Anda adalah orang yang baru pertama kali pengen tahu, badan saya ada apa, bicara dengan dokter Anda (dulu)," kata dr Tan.
Lalu apakah ciri kolesterol?
"Biasanya kita akan sedikit suspect pada orang-orang yang punya kecenderungan akibat dari kolesterol ini," jawab dr Tan Shot Yen.
Lalu apa saja indikasinya?
Baca juga: Selain Obesitas, Apa Tanda Seseorang Mengalami Kelebihan Kadar Kolesterol?
Baca juga: Tak Cuma Bikin Masalah, Kolestrol Juga Punya Sederet Manfaat, Berperan Penting dalam Syaraf Otak

Pertama orang yang memiliki kelebihan kolesterol biasanya mengelami obesitas.
"Lingkar pinggang sudah mulai lebar. Itu yang disebut dengan sindroma metabolik."
Kedua, yakni orang yang memiliki masalah hipertensi.
Ketiga, adalah orang-orang yang sudah pernah mengalami masalah diabetes dan masalah tiroid.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)