Breaking News:

9 Penyebab Diabetes pada Orang Usia 20 dan 30 Tahun, Masih Bisa Dicegah

Menjauhi beberapa kebiasaan buruk berikut ini dapat mencegah terjadinya diabetes pada usia muda

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik/spukkato
ilustrasi upaya kontrol penyakit diabetes 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit diabetes tipe 2 sekarang semakin mudah dijumpai pada orang yang masih muda.

Penyakit ini bahkan mulai terjadi pada orang berusia 20 hingga 30 tahunan.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah kebiasaan hidup.

Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan ini sejak dini bisa mencegah terjadinya diabetes di kemudian hari.

Lantas apa saja kebiasaan yang dimaksud?

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini kebiasaan yang sebabkan diabetes dalam jangka panjang.

1. Kebanyakan duduk

ilustrasi duduk terlalu lama
ilustrasi duduk terlalu lama (lifestyle.kompas.com)

Duduk dalam waktu lama, tidak banyak bergerak sepanjang hari, dan tidak melakukan aktivitas sedang hingga berat dalam jangka lama, merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan akhir-akhir ini.

Ini terutama terjadi pada pekerja kantoran.

Padahal, semuanya dapat menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan kemungkinan terkena diabetes.

2. Makanan tidak sehat

Makanan ultraproses, minuman manis, dan makanan tinggi kalori menjadi salah satu tren pola makan modern.

2 dari 4 halaman

Padahal semua itu rendah nilai gizi.

Misalnya, makanan cepat saji umumnya tinggi gula, garam, serta lemak, namun rendah serat dan nutrisi penting lainnya.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat berkontribusi pada bertambahnya berat badan.

Baca juga: Punya Penyakit Dalam Apakah Boleh Olahraga Lari? Ini Kata Dokter

3. Obesitas

Berat badan merupakan salah satu faktor lain terkait diabetes.

Obesitas terus menjadi salah satu faktor risiko paling signifikan pada pemuda.

Penambahan berat badan pada awal masa dewasa mengakibatkan peningkatan paparan kumulatif terhadap stres metabolik.

Dalam jangka panjang, ini meningkatkan risiko diabetes.

4. Pola tidur buruk

Orang dewasa muda sering kali mengalami kebiasaan tidur yang tidak teratur, kerja shift, tidur larut malam, dan bangun pagi untuk bekerja.

Gangguan tidur dan siklus sirkadian mengganggu kontrol glukosa dan meningkatkan resistensi insulin.

Semakin banyak bukti yang mengaitkan kebiasaan tidur yang tidak teratur dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

3 dari 4 halaman

Menetapkan pola tidur yang teratur membantu menjaga metabolisme tetap terkendali dan mencegah diabetes di kemudian hari.

5. Jarang sarapan

ilustrasi sarapan sehat
ilustrasi sarapan sehat (health.kompas.com)

Melewatkan waktu sarapan dapat memengaruhi cara tubuh mengatur metabolisme.

Studi observasional mengaitkan tidak sarapan dengan peningkatan kadar glukosa darah dan peningkatan resistensi insulin.

Pada individu yang lebih muda, waktu makan yang tidak teratur dan jeda yang panjang di antara waktu makan dapat menyebabkan stres glikemik dan penyimpanan lemak yang lebih tinggi.

Pola makan yang teratur dan sarapan yang sehat membantu mengendalikan rasa lapar dan menstabilkan metabolisme.

6. Alkohol dan rokok

Merokok membuat insulin bekerja lebih buruk dan pankreas bekerja lebih buruk.

Sementara minum alkohol menambah kalori, membuat hati bekerja lebih buruk, dan mendorong penyimpanan lemak.

Dua hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari.

Baca juga: 4 Fakta Mengenai Rokok dan Serangan Jantung, Lebih Baik Berhenti Sekarang daripada Menunggu

7. Stres

Banyak orang mengalami stres berat karena baru mulai bekerja, menghadapi masalah keuangan, atau mengalami perubahan besar dalam hidup.

Stres jangka panjang menyebabkan perubahan hormonal (kortisol, katekolamin) yang membuat insulin kurang efektif, menyebabkan penumpukan lemak perut, dan meningkatkan risiko diabetes.

4 dari 4 halaman

Stres juga dapat membuat makan lebih sedikit, kurang berolahraga, dan kurang tidur, yang semuanya saling memperburuk.

Menjaga kesehatan mental adalah salah satu cara untuk mencegah masalah.

8. Kurangnya kesadaran terhadap diabetes

ilustrasi upaya kontrol penyakit diabetes
ilustrasi upaya kontrol penyakit diabetes (freepik/spukkato)

Orang-orang berusia 20-an dan 30-an sering kali merasa "terlalu muda" untuk diabetes dan menunda tes.

Padahal, mendeteksi pradiabetes di awal usia 20-an atau 30-an memungkinkan seseorang melakukan perubahan gaya hidup.

Pada fase ini, gula darah tinggi maish bisa disembuhkan secara total.

9. Faktor risiko kumulatif

Faktanya, banyak orang dewasa muda yang sudah memiliki beberapa faktor risiko di atas sekaligus.

Misalnya, pola makan buruk, terbiasa merokok, obesitas, dan bahkan punya riwayat penyakit.

Semua ini semakin memperbesar risiko terkena diabetes.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
diabetesgula darahpradiabetes
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved