TRIBUNHEALTH.COM - Gula darah tinggi merupakan suatu kondisi yang perlu diwaspadai.
Sebelum menjadi diabetes, ada tahap bernama pradiabetes, dimana gula darah tinggi masih bisa dikontrol dan berpeluang sembuh.
Kondisi ini didiagnosis ketika glukosa puasa berada di antara 100 dan 125 mg/dL.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, masalah ginjal, dan kerusakan saraf.
Oleh karena itu, setiap orang perlu mencermati gejalanya agar segera mendapatkan diagnosis dan penanganan dini.
Melansir Times of India, berikut ini tanda awal pradiabetes.
1. Haus terus-menerus
Polidipsia adalah salah satu tanda peringatan dini pradiabetes yang paling umum.
Kelebihan glukosa dalam aliran darah menarik air dari jaringan, yang dapat mengakibatkan dehidrasi dan peningkatan rasa haus.
Jika seseorang merasa dehidrasi meskipun telah minum banyak air, itu bisa menjadi tanda pradiabetes.
Individu tersebut harus menjalani tes gula darah untuk mencegah perkembangannya dengan intervensi dini.
Baca juga: 4 Kondisi Umum yang Jadi Tanda Awal Kanker Pankreas, Termasuk Tiba-tiba Kena Diabetes
2. Frekuensi buang air kecil meningkat
Sering buang air kecil, yang secara medis dikenal sebagai poliuria, adalah gejala khas yang dapat mengindikasikan tubuh kesulitan mengelola kadar gula darah, bahkan pada tahap pradiabetes.
Ketika kadar glukosa darah meningkat, ginjal berusaha membuang kelebihan gula dari darah melalui urine.
Proses ini, yang disebut diuresis osmotik, menarik air bersama glukosa, sehingga meningkatkan volume urine.
3. Mudah lelah
Kelelahan dapat menandakan gangguan metabolisme dini.
Rasa lelah yang terus-menerus merupakan gejala pradiabetes yang cukup umum.
Kelelahan dapat terjadi ketika kadar gula darah meningkat karena sel-sel tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif untuk energi.
Baca juga: 11 Pedoman Penderita Diabetes agar Kadar Gula Darah Stabil, Penting untuk Cegah Komplikasi
4. Bercak gelap pada kulit
Bercak-bercak kulit yang menghitam bukan sekadar masalah kosmetik, tetapi bisa menjadi tanda bahaya yang terlihat pada pradiabetes.
Salah satu tanda paling jelas bahwa tubuh mungkin kesulitan mengatur gula darah adalah munculnya bercak-bercak kulit yang menghitam dan halus, yang secara medis dikenal sebagai akantosis nigrikans.
Bercak-bercak ini sering muncul di area seperti belakang leher, ketiak, selangkangan, atau buku-buku jari.
5. Luka tak kunjung sembuh
Penyembuhan luka yang lambat dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi mencerminkan gangguan dini pada gula darah dan fungsi kekebalan tubuh.
Resistensi insulin mengganggu homeostasis dengan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur keseimbangan glukosa dan energi.
Waspadai gejala seperti:
- Luka sayat, lecet, atau memar yang membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk sembuh.
- Infeksi berulang (kulit, gusi, saluran kemih).
- Kemerahan, pembengkakan, atau nanah yang terlihat jelas di lokasi luka.
Kesimpulan
Mengenali gejala-gejala tersebut sangat penting untuk mencegah masalah lebih lanjut.
Pada pradiabetes, kadar gula darah masih berpeluang sembuh.
Berbeda dengan diabetes yang hanya bisa dikontrol, tanpa bisa disembuhkan.
Mengatasi gula darah tinggi pada tahap ini berarti mencegah komplikasi serius terkait diabetes.
(TribunHealth.com)