Tips dan Trik

6 Jenis Sayuran yang Sebaiknya Dibatasi Penderita Diabetes

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
ilustrasi penyakit diabetes yang membahayakan kesehatan

TRIBUNHEALTH.COM - Sayuran dikenal sebagai sumber makanan sehat yang baik untuk tubuh. 

Namun, tidak semua jenis sayuran cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. 

Beberapa jenis justru dapat memicu lonjakan kadar gula darah jika dikonsumsi secara berlebihan atau diolah dengan cara yang kurang tepat.

Penderita diabetes perlu cermat dalam memilih makanan, termasuk sayuran. Hal ini penting karena beberapa jenis sayur mengandung karbohidrat atau gula alami yang cukup tinggi, yang bisa memengaruhi kadar gula darah dan insulin. 

Jika pola makan tidak dikontrol, maka risiko komplikasi akibat diabetes pun bisa meningkat.

Berikut ini beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dibatasi konsumsinya oleh penderita diabetes:

1. Jagung

Ilustrasi jagung (freepik.com)

Baca juga: 6 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Atasi Anemia hingga Turunkan Gula Darah

Jagung memang memiliki rasa manis alami dan mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Sayangnya, kandungan seratnya tidak terlalu banyak. 

Padahal, serat berfungsi memperlambat penyerapan gula dalam tubuh. 

Jagung yang diolah menjadi jagung manis atau dipanggang dengan tambahan mentega bisa meningkatkan indeks glikemik, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

2. Kacang Polong

Ilustrasi kacang polong (freepik.com)

Kacang polong termasuk sayuran yang kaya akan nutrisi, seperti serat dan protein. 

Namun, kandungan karbohidratnya juga cukup tinggi. Apalagi jika dikonsumsi dalam bentuk kalengan, yang biasanya mengandung garam atau natrium dalam jumlah tinggi.

Konsumsi berlebihan bisa berdampak buruk pada penderita diabetes.

3. Kentang

ilustrasi kentang (freepik/wirestock)

Baca juga: 10 Cara Efektif Atasi Kolesterol Tinggi Tanpa Obat, Upaya Jaga Tubuh Tetap Sehat

Kentang sebenarnya termasuk umbi-umbian, tetapi sering disajikan bersama sayur lain. 

Kentang mentah memiliki indeks glikemik rendah, tetapi saat dimasak, terutama dengan cara digoreng atau direbus terlalu lama, nilai glikemiknya meningkat drastis. Hal ini bisa memicu lonjakan gula darah.

4. Labu Madu

ilustrasi labu madu (kompas.com)

Labu madu mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin dan antioksidan. Namun, kandungan karbohidratnya juga tinggi. 

Meski memiliki indeks glikemik rendah saat mentah, cara memasaknya bisa memengaruhi kadar gulanya. Oleh karena itu, konsumsinya perlu dibatasi.

Halaman
12