TRIBUNHEALTH.COM - Ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Ini karena nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya ditujukan untuk ibu saja, tapi juga untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Salah satu makanan kaya nutrisi yang sangat direkomendasikan untuk ibu menyusui adalah daun pepaya.
Baca juga: 5 Alasan Ibu Menyusui Tidak Boleh Skip Sarapan, Salah Satunya Mencegah Kekurangan Nutrisi pada Bayi
Daun pepaya kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya.
Seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium, magnesium, zat besi, asam amino, dan natrium, yang bagus untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Daun pepaya juga memiliki enzim yang berperan penting untuk mendukung sistem pencernaan yang lebih sehat.
Alasan Daun Pepaya Bagus Dikonsumsi oleh Ibu Menyusui
Bukan tanpa alasan, mengonsumsi daun pepaya saat menyusui dapat memberikan segudang manfaat untuk ibu dan bayi.
1. Dapat melancarkan produksi ASI
Manfaat utama dari mengonsumsi daun pepaya untuk ibu menyusui adalah dapat melancarkan produksi ASI.
Menurut sebuah studi dalam Jurnal Kebidanan menyebutkan, senyawa quercetin yang ada dalam daun pepaya dapat merangsang produksi hormon prolaktin yang membuat produksi ASI lebih optimal.
Baca juga: 7 Makanan dan Minuman yang Harus Dibatasi Ibu Menyusui, Bisa Pengaruhi Nutrisi pada ASI
2. Mengurangi rasa tidak nyaman di perut
Ibu menyusui kerap mengeluhkan rasa tidak nyaman di perut yang tiba-tiba muncul.
Daun pepaya sendiri memiliki kandungan senyawa yang bernama papain.
Menurut sebuah studi dalam Biogenic Amines, senyawa papain yang ditemukan pada daun pepaya efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, rasa mulas, dan rasa kembung yang kerap muncul.
Suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
3. Menurunkan risiko terkena kanker payudara
Menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara pada wanita.
Supaya manfaat ini lebih optimal, ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi pepaya dalam pola makan sehari-harinya.
Studi dalam Journal of Ethnopharmacology menyebutkan, kandungan likopen, flavnoid, tokoferol, benzyl isothiocyanate, vitamin C, papain, dan chymopapain, disebut efektif untuk melawan radikal bebas yang memicu terbentuknya sel kanker.