5 Penyebab Masih Merasa Lelah Saat Bangun Tidur, Mulai dari Faktor Minum hingga Kondisi Mental

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi orang yang masih merasa lelah setelah bangun tidur

TRIBUNHEALTH.COM - Tidur merupakan waktu bagi tubuh dan otak untuk beristirahat.

Ketika tertidur, tubuh juga sedang memperbaiki dirinya sendiri.

Namun mengapa terkadang seseorang masih merasakan lelah ketika bangun tidur?

Padahal seharusnya bangun tidur menjadi waktu di mana tubuh merasa berenergi karena telah beristirahat.

Masalah ini bisa kompleks dan disebabkan oleh berbagai hal yang berbeda.

Melansir kanal kesehatan CNN, berikut ini beberapa di antaranya.

1. Kelelahan

ilustrasi seseorang yang merasa lelah dan lesu setelah bangun tidur (lifestyle.kompas.com)

Lelah setelah beraktivitas berat bisa mengakibatkan tubuh kurang berenergi saat bangun tidur.

Hal ini karena tubuh belum pulih sepenuhnya dan masih memerlukan waktu istirahat tambahan.

Seiring bertambahnya waktu, hal ini akan membaik dengan sendirinya jika hanya disebabkan lelah karena aktivitas.

Ketika aktivitas lebih padat, disarankan untuk memprioritaskan tidur cukup agar tubuh memiliki waktu untuk mengembalikan energi yang hilang.

Baca juga: 4 Manfaat Penting Sarapan Tepat Waktu untuk Anak, Moms Bisa Variasikan Menu Berikut

2. Gaya hidup menetap

Sedentary atau gaya hidup menetap bisa menjadi penyebab berikutnya.

Ketika keseharian tidak banyak bergerak, tubuh sudah terbiasa mengeluarkan energi dalam jumlah minim.

Ini sebabnya ketika aktivitas bertambah sedikit saja, tubuh bisa merasa kelelahan akibat tidak terbiasa.

Rasa lelah ini bahkan dapat bertahan hingga bangun keesokan harinya.

3. Kecemasan dan depresi

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan (freepik)

Kecemasan dan depresi dapat menguras energi dalam jumlah signifikan.

Kedua kondisi mental ini juga kerap mengganggu kemampuan tidur seseorang, seperti insomnia.

Akibatnya kualitas tidur pun jadi terganggu dan tidak mampu ‘mengembalikan energi’ untuk memulai hari keesokan harinya.

Baca juga: Adakah Usia Tertentu yang Berisiko Mengalami Gangguan Cemas Pak Adib?

Halaman
12