TRIBUNHEALTH.COM - Antioksidan merupakan senyawa yang sangat penting untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel.
Sebagai informasi, stres oksidatif terkait dengan penuaan, peradangan, dan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Menyertakan makanan kaya antioksidan dalam pola makan Anda membantu melindungi tubuh dari kerusakan ini.
Dampaknya, dapat mendukung penuaan yang sehat, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan.
Antioksidan banyak ditemukan dalam buah-buahan, yang secara alami kaya akan vitamin, polifenol, dan flavonoid yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini berbagai buah kaya antioksidan untuk kesehatan tubuh.
1. Blueberry
Blueberry termasuk buah yang paling kaya antioksidan, mengandung antosianin, yang memberikan warna biru tua.
Senyawa ini melindungi dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kesehatan otak, daya ingat, dan fungsi kognitif.
Konsumsi secara teratur juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kadar kolesterol.
2. Stroberi
Stroberi kaya akan vitamin C dan asam ellagic, keduanya merupakan antioksidan yang ampuh.
Stroberi mendukung produksi kolagen untuk kulit yang lebih sehat dan mengurangi peradangan, sehingga sangat cocok untuk diet anti-penuaan.
Stroberi juga membantu mengatur kadar gula darah dan melindungi jantung.
Baca juga: Sederet Buah yang Baik untuk Tekanan Darah Tinggi: Semangka, Pisang, hingga Stroberi
3. Raspberry
Buah rasberi mengandung ellagitannin, antioksidan kuat yang melawan peradangan dan stres oksidatif.
Buah ini juga kaya serat, yang meningkatkan kesehatan usus dan membantu pencernaan.
Penelitian menunjukkan buah rasberi mungkin memiliki sifat antikanker, terutama dalam mengurangi risiko jenis tumor tertentu.
4. Delima
Kaya akan punicalagin dan antosianin, buah delima merupakan sumber antioksidan yang meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi stres oksidatif.