Anda juga cenderung menginginkan makanan berlemak tinggi dan berkalori tinggi saat lelah.
4. Stres
Saat Anda cemas atau tegang, tubuh melepaskan hormon yang disebut dengan kortisol.
Hormon ini meningkatkan rasa lapar.
Banyak orang yang sedang stres juga meninginkan makanan yang mengandung banyak gula, lemak, atau keduanya.
Baca juga: 5 Nutrisi Terbaik untuk Seimbangkan Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes
5. Pola makan yang salah
Tidak semua makanan mengenyangkan dengan cara yang sama.
Makanan yang paling ampuh menahan rasa lapar adalah makanan yang tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, produk susu, atau makanan tinggi serat.
Sumber serat yang baik adalah buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
Lemak sehat seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan, dan minyak bunga matahari dapat menurunkan kolesterol.
Lemak sehat adalah kunci untuk diet seimbang dan dapat membantu Anda merasa kenyang setelah makan.
Kue kering, roti tawar, banyak makanan kemasan, dan makanan cepat saji tidak mengandung nutrisi ini tetapi mengandung banyak lemak dan karbohidrat yang tidak sehat.
Jika Anda mengonsumsi banyak makanan ini, Anda bisa merasa lapar lagi segera setelah makan.
Baca juga: 5 Risiko Tidur Berlebihan atau Terlalu Banyak Tidur, Obesitas hingga Diabetes
6. Minuman bersoda bebas gula
Banyak orang minum soda bebas gula untuk mengurangi kalori atau menurunkan berat badan.
Namun, gula palsu dalam minuman ini memberi tahu otak untuk mengharapkan kalori yang dapat digunakannya sebagai bahan bakar.
Saat tubuh Anda tidak mendapatkannya, ia akan menyalakan 'saklar lapar' dan memberi tahu tubuh Anda untuk mendapatkan kalori dari makanan sebagai gantinya.
7. Dehidrasi
Banyak orang yang tidak bisa membedakan rasa lapar dengan rasa haus.
Terkadang, Anda merasa lapar karena tubuh Anda dehidrasi atau kekurangan cairan.