TRIBUNHEALTH.COM - Berikut aturan konsumsi gula dalam sehari.
Mengurangi konsumsi gula sangat penting untuk gaya hidup sehat.
Meskipun gula menambah rasa manis pada makanan maupun minuman, namun konsumsi gula terlalu banyak bisa menyebabkan komplikasi kesehatan serius seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung hingga masalah gigi.
Gula merupakan sumber kalori kosong, artinya gula menambah asupan kalori tanpa menyediakan nutrisi penting.
Konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan penambahan berat badan, gangguan metabolisme hingga resistensi insulin.
Selain kesehatan fisik, gula juga mempengaruji kesehatan gigi seperti meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.
Terdapat dua bentuk gula, yakni gula alami dan gula tambahan.
Baca juga: Jarang Keramas Bisa Memicu Munculnya Kutu Rambut, Benar Tidak Dok?
Gula alami ditemukan pada sayur-sayuran, buah-buahan utuh dan juga produk susu. Gula ini mengandung vitamin, serat dan mineral yang bagus untuk kesehatan.
Sedangkan gula tambahan, di sisi lain, dimasukkan selama proses persiapan atau pengolahan makanan. Gula ini menyediakan kalori kosong tanpa manfaat gizi.
Rekomendasi Gula Harian
Melansir NDTV, para ahli kesehatan menyarankan agar membatasi asupan gula tambahan hingga 5-10 persen dari total konsumsi kalori harian.
Bagi orang dewasa , ini setara dengan sekitar 6 sendok teh (25 gram) gula tambahan untuk wanita dan 9 sendok teh (36 gram) untuk pria.
Untuk anak-anak, batasannya bahkan lebih rendah, tergantung dari usia dan kebutuhan kalorinya.
Rekomendasi ini hanya fokus pada gula tambahan, bukan gula alami dalam makanan utuh.
Berikut dampak kesehatan akibat konsumsi gula berlebih:
1. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas
Baca juga: Dokter Caryn, Laki-laki Apa Diperbolehkan Treatment Tarik Benang Aptos?
Gula yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan energi yang berujung pada bertambahnya berat badan.
Minuman manis, khususnya tergolong pentebab utama karena tidak memberi rasa kenyang, sehingga mendorong untuk konsumsi berlebih.
2. Meningkatnya Risiko Diabetes
Tinggi konsumsi gula dikatikan dengan resistensi insulin, prekursor diabetes tipe 2.