TRIBUNHEALTH.COM - Berikut manfaat kesehatan yang ditawarkan kacang polong.
Kacang polong ternasuk kacang yang sangat bergizi, selain itu juga bisa membantu mengelola berat badan hingga mengontrol gula darah.
Kacang polong dikenal karena rasanya yang manis dan kaya akan nutrisi seperti serat, protein, vitamin dan juga mineral.
Nutrisi ini bisa membantu mengelola berat badan, mengendalikan gula darah, serta mendukung kesehatan mata dan jantung.
Baca juga: 6 Manfaat Quinoa Bagi Penderita Diabetes, Bantu Kelola Gula Darah
\Melansir Health Shots, berikut mamfaat kacang polong yang baik untuk kesehatan:
1. Baik untuk Usus
Kacang polong merupakan sumber serat makanan yang baik, membantu pencernaan, mencegah sembelit dan menyehatkan usus.
Selain itu, kacang polong juga bisa mengurangi penyerapan molesterol ke dalam aliran darah.
2. Kaya Antioksidan
Kacang polong mengandung polifenol, yang mungkin memiliki aktivitas antikarsinogenik dan antioksidan, menurut penelitian yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition pada tahun 2012.
Kacang polong juga mengandung vitamin C, flavonoid dan karotenoid yang membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan, yang terkait dengan penyakit kronis seperti kanker.
Baca juga: Dok, Kapan Wanita Perlu ke Dokter dan Seperti Apa Keputihan yang Perlu Diperiksakan?
3. Mendukung Kesehatan Jantung
Kombinasi kalium, serat dan antioksidan dalam kacang polong mampu mendukung kesehatan kardiovaskular.
4. Meningkatkan Manajemen Berat Badan
Dalam 100 gram kacang polong mengandung 81 kalori, menurut USDA. Karena kacang polong ralatif rendah kalori, tinggi protein dan serat.
Kacang polong bisa menjadi makanan uang menyenyangkan dan bergizi untum mengelola berat badan.
Kandungan serat dan proteinnya bisa membuat kenyang lebih lama.
Baca juga: 7 Jus Sehat untuk Meluruhkan Lemak Perut, Kaya Akan Nutrisi Penting
5. Mendukung Kesehatan Mata
Dalam 100 gram kacang plong mengandung 2.480 mikrogram lutein dan zaxanthin, menurut USDA.
"Karotenoid ini diketahui dapat melindungi mata dari kerusakan yang disebabkan oleh cahaya biru dan stres oksidatif, sehingga mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia dan katarak," kata Tiwari, dikutip dari Health Shots.