TRIBUNHEALTH.COM - Work, Life, and Family Balance atau keseimbangan pekerjaan-kehidupan-keluarga adalah istilah yang kini semakin mendapat perhatian dalam menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup seiap individu.
Menurut psikolog dari RSIS Yarsis Surakarta, Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psi yang dikutip dalam program Healthy Talk, Tribun Health (02/11), keseimbangan ini bukan hanya soal membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Tetapi juga mencakup aspek-aspek penting yang perlu dipahami dan diterapkan secara konsisten untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan memuaskan.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental: Pentingnya Work-Life Balance untuk Kehidupan yang Seimbang
Aspek-aspek yang dimaksud Psikolog Arif dalam Work, Life, and Family Balance tersebut antara lain :
1. Aspek Kesehatan Fisik dan Mental
Salah satu aspek terpenting dalam work-life-family balance adalah menjaga kesehatan fisik dan mental.
Psikolog Arif menekankan bahwa kesehatan fisik mendukung produktivitas dan kapasitas seseorang untuk menjalani aktivitas harian, sementara kesehatan mental berperan dalam menjaga ketenangan pikiran dan stabilitas emosional.
Ketika kesehatan fisik dan mental terjaga, seseorang lebih mampu menghadapi tekanan pekerjaan dan menyisihkan waktu untuk keluarga tanpa merasa lelah atau bercita-cita.
2. Aspek Manajemen Waktu dan Prioritas
Psikolog Arif juga menyoroti pentingnya manajemen waktu sebagai bagian dari keseimbangan pekerjaan-kehidupan-keluarga.
Pengaturan waktu dengan baik membantu seseorang menentukan prioritas antara tugas pekerjaan dan kebutuhan pribadi atau keluarga.
Psikolog Arif menjelaskan bahwa menentukan batas waktu untuk bekerja dan waktu untuk keluarga merupakan strategi penting agar setiap aspek kehidupan dapat terpenuhi secara seimbang.
Ini termasuk kemampuan untuk menolak atau menunda hal-hal yang kurang prioritas agar tidak mengganggu area kehidupan lainnya.
3. Aspek Komunikasi dalam Hubungan Keluarga
Dalam menjaga keseimbangan hidup, komunikasi yang baik di dalam keluarga adalah elemen yang tidak bisa diabaikan.
Psikolog Arif menekankan bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga dapat membantu mengatasi ketegangan yang muncul akibat pekerjaan.
Dengan komunikasi yang baik, keluarga dapat saling memahami kebutuhan dan keterbatasan masing-masing, sehingga dukungan emosional dalam keluarga menjadi lebih kuat dan terjalin hubungan yang harmonis.
4. Aspek Dukungan dari Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang mendukung sangat penting dalam membangun keseimbangan kehidupan kerja-keluarga.
Menurut Psikolog Arif, perusahaan yang memberikan waktu sejenak, memahami kebutuhan karyawan untuk istirahat, dan mengapresiasi keseimbangan hidup pribadi akan berdampak positif pada kesejahteraan mental karyawan.
Baca juga: 9 Manfaat Bangun Pagi, Tak Hanya Bagus untuk Tubuh tapi Juga Bagus untuk Kulit