TRIBUNHEALTH.COM - Makan lambat adalah praktik makan makanan dengan kecepatan yang lebih lambat.
Hal ini memungkinkan Anda untuk mengonsumsi makanan dengan penuh perhatian.
Makan lambat akan mendorong Anda untuk mengunyah makanan secara menyeluruh, menikmati rasa, dan memperhatikan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh Anda.
Sementara itu, makan cepat sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang karena beberapa alasan.
Bagi Anda yang memiliki kebiasaan makan cepat, ada baiknya untuk mengubah kebiasan ini, karena makan cepat secara konsisten dapat meningkatkan risiko diabetes.
Baca juga: 6 Camilan Tanpa Tambahan Gula untuk Menurunkan Gula Darah
"Makan cepat dikaitkan dengan makan berlebihan karena hal itu mengabaikan mekanisme alami tubuh yang memberi sinyal kenyang, yang menyebabkan asupan kalori lebih tinggi."
"Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan akhirnya obesitas," kata ahli gizi Ekta Singhwal.
Alasan Makan Lambat Lebih Baik dari Makan Cepat
Makan perlahan biasanya berarti menghabiskan waktu setidaknya 20 hingga 30 menit untuk menyelesaikan makan.
"Durasi ini memberi waktu bagi otak untuk mencatat rasa kenyang."
"Karena biasanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit bagi lambung untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa ia sudah kenyang," kata Singhwal.
Dilansir dari HealthShots, Berikut ini beberapa manfaat dari makan lambat yang bagus untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: 7 Makanan Kaya Zat Besi, Bagus untuk Meningkatkan Metabolisme dan Mencegah Anemia
1. Meningkatkan rasa kenyang dan mengontrol nafsu makan
Dalam sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, ditemukan bahwa partisipan yang makan perlahan melaporkan peningkatan rasa kenyang yang lebih besar setelah makan.
"Makan perlahan memberi waktu bagi otak Anda untuk mengenali tanda-tanda kenyang," kata Singhwal.
Memperlambat makan juga dapat membantu Anda menghindari makan berlebihan dan mengatur ukuran porsi makan Anda dengan lebih baik.
2. Pencernaan lebih baik
Orang yang mengunyah perlahan memiliki pencernaan yang lebih baik, menurut studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam BMJ Open.
Makan perlahan memungkinkan pengunyahan menyeluruh, yang memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diproses oleh sistem pencernaan.
Ini dapat membantu mencegah masalah seperti gas, kembung, dan gangguan pencernaan.
Baca juga: Mitos atau Fakta Rutin Konsumsi Vitamin C Dapat Menyembuhkan Flu? Begini Penjelasan Dokter