TRIBUNHEALTH.COM - Intermitten Fasting (IF) atau puasa intermiten adalah pola makan yang membagi waktu menjadi waktu makan dan waktu puasa.
Tidak seperti diet tradisional yang berfokus pada makanan apa yang harus dimakan atau dihindari, puasa intermiten berfokus pada waktu makan.
Orang yang menjalani diet ini akan membatasi waktu makan mereka pada waktu tertentu saja, sementara waktu sisanya akan digunakan untuk berpuasa alias tidak makan sama sekali.
Secara teknis, puasa intermitten serupa dengan puasa yang dijalankan umat Muslim, yang membatasi waktu makan pada jam tertentu.
Ada beberapa metode puasa intermiten yang berbeda, tetapi semuanya melibatkan pembagian hari atau minggu menjadi periode makan dan puasa.
Puasa intermiten dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatur berat badan dan meningkatkan kesehatan.
Kendati fokus puasa interiten adalah pada waktu, mengonsumsi makanan yang tepat juga perlu dilakukan.
Sejumlah kebiasaan perlu dihindari agar mendapatkan manfaat maksimal dari diet ini, antara lain minuman manis, makan berlebihan, hingga mengabaikan olahraga.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini uraiannya.
1. Mengonsumsi minuman manis
Minuman manis dapat meningkatkan kadar insulin, yang dapat mengganggu puasa dan menyebabkan keinginan ngemil.
Pilihlah air putih, teh herbal, atau kopi hitam.
2. Makan berlebihan saat makan di jendela
Makan dalam jumlah besar selama jendela makan dapat meniadakan defisit kalori yang disebabkan oleh puasa.
Latih kontrol porsi dan fokus pada makanan seimbang dengan banyak protein, lemak sehat, dan serat.
3. Mengabaikan asupan air putih
Puasa dapat meningkatkan risiko dehidrasi, jadi penting untuk minum banyak air sepanjang hari.
Atur pengingat untuk tetap terhidrasi, dan usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas air per hari.
Baca juga: 10 Pentingnya Minum Air Putih Saat Musim Kemarau, Penting untuk Mempertahankan Imun
4. Mengandalkan makanan olahan
Makanan olahan yang tinggi karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat dapat menyabotase tujuan puasa Anda dan berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.