9 Tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi, Perlu Diperhatikan Saat Masuk Musim Kemarau

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi - Berikut ini tanda dehidrasi, termasuk haus berlebihan

TRIBUNHEALTH.COM - Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan daripada yang diserap.

Kondisi kekurangan cairan ini dapat berdampak buruk dan mengganggu fungsi tubuh.

Karena itu, penting untuk mengenali gejala dehidrasi.

Terlebih lagi saat memasuki musim kemara seperti sekarang ini, di mana cuaca panas merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya dehidrasi.

Suhu yang tinggi dapat membuat tubuh menjadi berkeringat dan kehilangan cairan lebih cepat.

Beberapa gejala yang mudah dikenali antara lain haus, tenggorokan kering, hingga urine yang berwarna gelap.

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini uraiannya.

Baca juga: 7 Tanda Tubuh Mulai Kelebihan Gula, Cepat Lelah, Gampang Haus, hingga Penglihatan Kabur

ilustrasi kehausan (kompas.com)

1. Haus

Hipotalamus di otak Anda merasakan peningkatan konsentrasi garam dalam darah, yang memicu rasa haus.

Rasa haus terjadi untuk mendorong Anda minum lebih banyak cairan guna mengembalikan keseimbangan tubuh.

2. Mulut dan tenggorokan kering

Mulut dan tenggorokan kering disebabkan oleh berkurangnya produksi air liur akibat berkurangnya cairan tubuh secara keseluruhan.

Produksi air liur menurun karena tubuh memprioritaskan penggunaan cairan esensial.

Minumlah air putih secara teratur dan kunyah es batu atau permen tanpa gula untuk merangsang produksi air liur.

Baca juga: 4 Daftar Makanan yang Baiknya Dihindari Saat Sakit Tenggorokan

3. Urine berwarna kuning tua

Ginjal menyimpan air dengan cara mengonsentrasikan urin dan membuatnya lebih gelap.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kehilangan cairan dan menjaga tekanan darah serta volumenya.

Tingkatkan asupan cairan hingga urin menjadi kuning muda atau bening.

Ilustrasi mudah lelah menjadi salah satu tanda pra diabetes (pixabay.com)

4. Kelelahan

Volume darah yang menurun mengurangi efisiensi pengangkutan oksigen dan nutrisi ke sel, yang menyebabkan kelelahan.

Halaman
123