Senyawa ini ditemukan pada kulit, daun, daging buah, jus, dan biji buah.
Senyawa ini telah digunakan dalam penelitian pada hewan dan tabung reaksi untuk mengevaluasi manfaat kesehatannya, termasuk potensi antioksidan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus yang mengalami obesitas menemukan bahwa menambahkan kulit buah markisa ke dalam makanan mereka menyebabkan penurunan kolesterol dan lemak visceral.
Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam buah markisa memberikan sifat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antitumor, antidiabetes, dan masih banyak lagi.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian tentang manusia untuk membuktikan manfaat ini.
Baca juga: Ramah di Kantong, Buah Pepaya Bermanfaat untuk Kendalikan Gula Darah bagi Penderita Diabetes
4. Mencegah kanker
Piceatannol, polifenol dengan efek serupa dengan resveratrol, ditemukan dalam anggur dan buah markisa.
Penelitian tabung reaksi telah mengevaluasi penggunaannya dalam pencegahan dan pengobatan kanker.
Penelitian pada hewan telah menunjukkan penggunaan piceatannol untuk kesehatan metabolisme, namun data pada manusia terbatas.
Sebuah penelitian kecil mengevaluasi penggunaan piceatannol yang diekstrak dari biji markisa dan dampaknya terhadap pria dan wanita dengan berat badan normal dan kelebihan berat badan.
Pria yang tergolong kelebihan berat badan yang diberi piceatannol memiliki kadar insulin puasa yang lebih rendah dan tekanan darah yang lebih rendah.
Namun perubahan tersebut tidak tampak pada pria yang tergolong berat badan normal.
Wanita dengan berat badan normal mengalami penurunan hemoglobin A1c ketika diberi suplemen piceatannol.
Meski menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian.
Baca juga: 4 Alasan Harus Minum Susu Oat, Bagus untuk Tulang hingga Turunkan Kolesterol
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)