TRIBUNHEALTH.COM - Idulfitri merupakan perayaan penting bagi umat Islam yang menandai akhir dari bulan puasa Ramadhan.
Selama bulan puasa, umat Islam berusaha untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan kendali diri, termasuk dalam hal makanan dan minuman.
Oleh karena itu, pada hari raya, penting untuk memperhatikan konsumsi makanan sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya yang terkandung dalam puasa.
Informasi mengejutkan terkait gula darah telah menarik perhatian banyak orang belakangan ini.
Terdapat penemuan bahwa tidak hanya makanan manis yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, tetapi juga beberapa makanan asin dapat menjadi pemicu lonjakan kadar gula darah secara instan.
Ini menjadi perhatian serius karena lonjakan gula darah, terutama pada kondisi tertentu, dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes dan mereka yang memiliki gangguan metabolisme yang berkaitan dengan insulin.
Makanan manis secara kasat mata mudah dikenali memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga para penderita diabetes seringkali dapat menghindari atau meminimalisir konsumsinya.
Baca juga: Bahaya Mengabaikan Bopeng, Bukan Hanya Masalah Estetika
Namun, penemuan ini mengindikasikan bahwa ada makanan yang tidak memiliki rasa manis, tetapi dapat memicu lonjakan gula darah secara instan.
Penemuan ini menunjukkan perlunya perhatian ekstra, terutama bagi penderita diabetes, dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi.
Ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam manajemen gula darah, di mana pemantauan tidak hanya terbatas pada makanan manis saja, tetapi juga harus memperhitungkan asupan makanan asin dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi gula darah.
Melansi dari DNA India, inilah sederet menu makanan yang bisa memicu lonjakan kadar gula darah:
1. Mie instan
Kebiasaan mengenai konsumsi mie instan menjadi sorotan penting terkait kebiasaan makan masyarakat yang sering kali dihadapkan pada keterbatasan waktu dan keinginan untuk menyantap makanan yang enak, murah, dan cepat mengenyangkan.
Meskipun mie instan seringkali dianggap sebagai solusi praktis dalam situasi tersebut, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.
Mie instan, sebagaimana roti putih, terbuat dari tepung terigu dengan kadar indeks glikemik yang tinggi.
Ini berarti, makanan tersebut dapat menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh.
Selain itu, mie instan juga dikenal memiliki kandungan sodium yang tinggi dan lemak tak sehat.
Baca juga: 6 Hidangan Sehat untuk Menu Lebaran yang Lezat dan Bergizi untuk Keluarga
Bagi individu yang memiliki keluhan terkait metabolisme tubuh, konsumsi mie instan tidak dianjurkan.
Sebagai gantinya, disarankan untuk memilih makanan alami non-olahan, seperti buah-buahan segar atau salad sayuran.
Selain lebih sehat, makanan-makanan tersebut juga relatif mudah untuk disiapkan.