Selain itu, konsumsi cinnamon dalam jumlah besar dapat memiliki efek samping, terutama jika seseorang memiliki alergi atau jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Sebelum menambahkan cinnamon atau suplemen lain ke dalam rutinitas keseharian, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu dan memastikan tidak terjadi interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan.
3. Basil
Basil atau selada air memang diketahui mengandung beberapa nutrisi dan senyawa aktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, termasuk kemungkinan pengaruh positif terhadap tekanan darah.
Basil mengandung senyawa seperti eugenol, yang dianggap memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Beberapa penelitian praklinis dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak basil dapat memiliki efek menurunkan tekanan darah.
Sebuah studi klinis kecil pada manusia menunjukkan bahwa konsumsi basil dalam bentuk ekstrak dapat memberikan penurunan tekanan darah pada orang dewasa dengan tekanan darah tinggi.
Namun, perlu dicatat bahwa hasil ini tidak dapat dijadikan dasar kesimpulan yang kuat, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi manfaat basil terhadap tekanan darah.
Baca juga: Ngemil Sehat untuk Mencegah Kadar Gula Darah Tinggi: Pilihan yang Bijak untuk Kesehatan
Meskipun basil dapat dianggap sebagai bagian dari pola makan sehat, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu makanan atau rempah-rempah tunggal yang dapat menangani tekanan darah tinggi dengan sendirinya.
Penting untuk mengadopsi pola makan seimbang, rendah garam, kaya serat, serta menjalani gaya hidup sehat secara menyeluruh, termasuk berolahraga dan mengelola stres.
Sebelum menambahkan basil atau suplemen lain ke dalam rutinitas keseharian, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
4. Peterseli
Peterseli umumnya dianggap sebagai sumber nutrisi yang baik, termasuk vitamin C, vitamin K, dan senyawa antioksidan lainnya, tetapi efeknya terhadap tekanan darah perlu diteliti lebih lanjut.
Beberapa penelitian praklinis menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang ditemukan dalam peterseli, seperti flavonoid dan vitamin C, memiliki potensi antihipertensi atau dapat mendukung kesehatan pembuluh darah.
Penting untuk diingat bahwa manfaat kesehatan terutama berasal dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara umum.
Makanan tunggal, termasuk peterseli, tidak dapat menggantikan pengelolaan tekanan darah melalui perubahan pola makan dan gaya hidup secara menyeluruh.
Penting untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat, termasuk sayuran hijau seperti peterseli, sebagai bagian dari pola makan yang seimbang.
Sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan atau mengandalkan satu jenis makanan atau rempah-rempah untuk pengelolaan tekanan darah, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Baca juga: Manfaat Daun Gambir Dalam Menurunkan Kolesterol, Didukung Penelitian
Mereka dapat memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatan individu dan membantu merencanakan pola makan yang sesuai untuk mencapai dan menjaga tekanan darah yang sehat.