Oleh karena itu, konsumsi makanan larut malam dapat mengganggu ritme alami tubuh dan meningkatkan kemungkinan lonjakan kadar gula darah.
Makanan larut malam seringkali terdiri dari camilan yang tinggi gula, karbohidrat sederhana, atau lemak jenuh.
Konsumsi makanan dengan kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Setelah makan larut malam, seseorang mungkin tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk membantu mengatur kadar gula darah.
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan dapat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
Baca juga: Dijamin Berhasil, Hempas Kolesterol Tinggi dengan Rutin Minum Ini
5. Kurang makan serat
Kurangnya konsumsi serat dalam diet dapat memicu lonjakan kadar gula darah karena serat berperan penting dalam mengatur penyerapan glukosa dan menjaga stabilitas gula darah.
Serat membantu memperlambat penyerapan glukosa dalam sistem pencernaan.
Ketika makanan mengandung serat, proses pencernaan menjadi lebih lambat, sehingga glukosa diserap lebih perlahan.
Hal ini membantu mencegah lonjakan tajam pada kadar gula darah setelah makan.
Serat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin yang baik memungkinkan sel-sel tubuh merespons dengan lebih efektif terhadap insulin, hormon yang mengatur penyerapan glukosa.
Dengan demikian, konsumsi serat yang cukup dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang normal.
Makan makanan tinggi serat dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama.
Ini dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah konsumsi makanan berlebih, yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
Serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia dapat difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan senyawa-senyawa yang mendukung kesehatan usus.
Kesehatan usus yang baik juga dapat berperan dalam regulasi kadar gula darah.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.