Tips dan Trik

Pasien Diabetes Hindari Hal Ini Agar Tidak Terjadi Lonjakan Kadar Gula Darah

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi junk food

TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes berisiko mengalami lonjakan kadar gula darah atau hiperglikemia.

Hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah melebihi batas normal.

Penderita gula darah tinggi, terutama yang memiliki diabetes, perlu memperhatikan pola makan dan gaya hidup mereka untuk mengelola kadar gula darah dan mencegah komplikasi kesehatan.

Pasien diabetes harus menghindari sejumlah hal yang memicu lonjakan kadar gula darah.

Baca juga: Yuk Perbanyak Makan Sayuran Ini untuk Merawat Diabetes, Bantu Cegah Lonjakan Gula Darah

Melansir WebMD dan CDC, ini sejumlah hal yang perlu dihindari pasien diabetes:

1. Jarang olahraga

ilustrasi remaja yang malas gerak dan jarang olahraga (lifestyle.kompas.com)

Jarang berolahraga atau kurangnya aktivitas fisik dapat memicu lonjakan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes.

Aktivitas fisik memiliki peran penting dalam mengatur kadar gula darah karena selama berolahraga, tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi, dan otot membutuhkan insulin untuk membuka pintu sel agar glukosa dapat masuk.

Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga gula darah tetap tinggi.

Aktivitas fisik meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot.

Ketika seseorang jarang berolahraga, otot mungkin tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien, menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah.

Selama aktivitas fisik, tubuh menghasilkan energi dari glukosa.

Jika tidak ada aktivitas fisik yang cukup, glukosa tidak digunakan sepenuhnya dan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

2. Kurang tidur

ilustrasi kurang tidur (kompas.com)

Kurang tidur dapat berkontribusi pada lonjakan kadar gula darah.

Kekurangan tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon, termasuk insulin dan hormon stres seperti kortisol, yang dapat mempengaruhi metabolisme glukosa.

Kekurangan tidur telah dikaitkan dengan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.

Ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena insulin tidak dapat mengatur glukosa dengan efisien.

Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon kortisol yang terkait dengan stres.

Halaman
1234