TRIBUNHEALTH.COM - Serangan jantung bukanlah hal yang bisa dianggap sepele.
Penyakit jantung termasuk penyakit yang bisa mengancam nyawa seseorang.
Sosok ahli kesehatan, pakar obat tradisional sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar membagikan resep mengatasi penyakit jantung.
dr. Zaidul Akbar menyampaikan manfaat tidur dengan durasi yang benar tak hanya menjaga jantung tetap sehat.
Tidur adalah rutinitas yang dilakukan setiap hari. Tapi, jika ingin tidur tentunya ada waktu yang tepat.
dr. Zaidul Akbar mengatakan bahwa tidur yang cukup bisa menjadi jawaban bagi sebagian besar masalah mental maupun fisik.
Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi, Dianjurkan Menerapkan Pola Makan Ini
Namun, ada garus tipis antara tidur dengan waktu yang tepat untuk tidur berlebihan dan juga kurang tidur.
Menurut penelitian, durasi tidur bisa mempengaruhi risiko terkena serangan jantung, terlepas dari faktor risiko penyakit jantyng, di antaranya tak melakukan tidur saat pagi hari.
"Maka sebenarnya pada saat jam itulah tubuh manusia diberikan NO, untuk itu saat pagi hari telah diberikan berlimpah sebagai pencegahan serangan jantung dan stroke.
Jangan sampai dipagi hari malah tubuh untuk tidur, oleh karena itu di dalam umat Islam ada larangan untuk jangan tidur di pagi hari antara kisaran dari pukul 04:00 hingga 07:00.
Baca juga: Intip Khasiat Teh Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan, BIsa Cegah Diabetes Tipe 2
Jangan sampai dengan berlimpahnya rizki dimana Allah telah memberikannya saat waktu pagi tersebut, malah dibuat tidur berarti malah kurang ajar, tidak sopan banget. Padahal dilihat dari segi kesehatan jika orang yang selalu tidur di pagi hari akan berpotensi kena serangan jantung," katanya.
Tak hanya itu, dr. Zaidul Akbar juga mengatakan untuk menjaga hati. Hal ini harus dilakukan untuk terbiasa mengontrol rasa sabar karena bisa mengganggu kesehatan.
"Kalau kita kerjakan dengan baik maka tubuh kita akan sehat dan dihadapi dengan sabar, respon pertama ketika menghadapi sesuatu," ungkap ustaz Zadul Akbar.
"Suatu ketika saya kemarin bertemu dengan doktor menuju profesor sedang tes. Saat akan diambil darahnya untuk di tes, orang itu dibikin kondisi dengan bermasalah melalui informasi buatan, diberitahu bahwa keluarganya kecelakaan.
Baca juga: Cara Aman Minum Madu bagi Penderita Diabetes
Maka ketika saat cemas diambil darahnya hasil dari tes tersebut mengakibatkan seluruh parameter imunitas atau kekebalan tubuh dia turun semua.
Akan tetapi setelah diberitahukan bahwa informasi tentang keluarganya yang kecelakaan itu bohon belaka, akirnya orang tersebut menjadi lega, ahhh..ternyata hanya bohongan belaka.
Kemudian ketika perasaan itu menjadi normal kembali dan diambil darahnya untuk di tes lagi, maka hasilnya pun normal. Itu berarti bahwa perasaan atau kolbu seseorang itu dikendalikan apa yang dirasakan, didengan dan apa yang kita liat," lanjut dr Zaidul Akbar.
dr. Zaidul Akbar pun menyarankan agar brhati-hati terjadi pibrasi dalam hati, karena hati memiliki pibrasi. Semakin banyak pibrasi yang baik di hati, maka semakin besar pula bisa melihat sesuatu atau tanda kebesaran Allah SWT.
Baca juga: Kecap Manis untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?
"Semakin rusak pibrasi maka semakin berat pula hati tersebut untuk mendapatkan pibrasinya, jadi kalau hati itu baik maka keseluruhannya akan menjadikan baik, dari sinilah saya belajar.
Ternyata memang Islam, bahwa kolbu kita memang bergantung pibrasinya dan frekvensinya bahkan getarannya dari apa yang kita lihat dan kita latih untuk bisa bergetar.