Baca tanpa iklan
Jika kopi adalah bagian penting dari rutinitas pagi Anda, Anda mungkin tidak perlu berhenti mengonsumsinya sepenuhnya.
Namun penting untuk menyadari bagaimana kopi dapat mempengaruhi kadar gula darah Anda, terutama jika Anda menyukai makanan manis.
Meskipun CDC mencatat beberapa orang sangat sensitif terhadap kafein dan mungkin merasakan lonjakan gula darah hanya karena kopi hitam, masalah sebenarnya terkait kopi adalah apa yang Anda tambahkan ke dalamnya, kata Levi.
Misalnya, menu Starbucks grande caramel Frappuccino menghasilkan 54 gram gula tambahan.
Jumlah tersebut lebih banyak daripada yang seharusnya dikonsumsi banyak orang selama dua hari penuh (dan jika Anda menderita diabetes, tim perawatan Anda kemungkinan akan menyarankan agar Anda mengonsumsi lebih sedikit lagi).
“Cara paling ramah gula darah dalam mengonsumsi kopi adalah dengan menghindari penambahan pemanis sama sekali atau menggunakan sedikit pemanis jika Anda benar-benar membutuhkannya yang manis,” kata Levi.
Daripada menggunakan krimer yang dimaniskan, dia merekomendasikan tambahan 2 persen susu sapi utuh, atau almond atau kedelai tanpa pemanis jika Anda lebih suka susu nabati.
Menyeruput kopi bersama sarapan juga dapat membantu memberikan energi yang stabil.
Baca juga: Cara Mengobati Resistensi Insulin dan Menurunkan Kadar Gula Darah, Penting bagi Pengidap Diabetes
4. Bangun Lebih Awal
Stres menyebabkan Anda memasuki mode "fight or flight", yang pada gilirannya mendorong tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon kortisol.
Dan hormon ini mempunyai efek langsung pada kadar gula darah Anda, kata Dr. Shah, karena mendorong otot dan hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam aliran darah Anda.
Ini adalah respons tubuh yang normal dan penting.
Jika Anda berada dalam situasi berbahaya, gula tambahan itu akan memberi Anda kejutan yang Anda perlukan untuk bertindak cepat dan cepat.
Namun jika lonjakan kortisol/gula darah ini terjadi secara rutin karena Anda terburu-buru berpakaian, menyiapkan anak, dan berangkat kerja, itu tidak ideal.
Itu sebabnya Dr. Shah merekomendasikan untuk memberi diri Anda waktu sebanyak yang Anda bisa untuk bersiap di pagi hari.
“Mengelola stres lebih mudah diucapkan daripada dilakukan bagi semua orang, termasuk saya sendiri,” katanya.
"Tetapi jika Anda bisa bangun sedikit lebih awal sehingga tidak terburu-buru keluar rumah, itu bisa membantu."
Baca juga: Wanita Mudah Mengalami Insomnia Saat Masuk Masa Menopause, Apa yang Bisa Dilakukan agar Tidur Lelap?
5. Ciptakan Rutinitas Pagi yang Menenangkan
Selain memberi diri Anda cukup waktu untuk bersiap-siap tanpa terburu-buru, Dr. Shah merekomendasikan untuk membuat rutinitas pagi yang tenang dan menenangkan.
“Stimulasinya sangat besar,” katanya.