Trend dan Viral

Rutin Makan Tempe Bantu Turunkan Kolesterol, Diabetes hingga Antivirus HIV

Penulis: dhiyanti.nawang
Editor: dhiyanti.nawang
Rutin Makan Tempe Bantu Turunkan Kolesterol, Diabetes hingga Antivirus HIV

Seperti diketahui, tempe terbuat dari kedelai. Komponen bioaktif pertama yang ditemukan terkandung dalam tempe adalah Isoflavon yang terdapat dalam kedelai.

“Isoflavon merupakan komponen aktif pada kedelai dan mempunyai sifat antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas,” kata Sri dikutip dari Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster oleh Kementerian Pertanian 2020.

Manfaat tempe terbentuk melalui proses yang panjang.

Baca juga: Kacang Hijau Berkhasiat Menurunkan Tekanan Darah, Kolesterol hingga Kadar Gula Darah

Sri menjelaskan, proses fermentasi kedelai menjadi tempe dapat membantu mengaktifkan komponen isoflavon dari bentuk glikon ke bentuk aglikon.

Dengan aktifnya bentuk aglikon ini membuat bioaktif isoflavon lebih mudah diserap oleh tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para penelitian, didapatkan bahwa kapasitas antioksidan pada tempe berkisar antara 186-191 mg AEAC/kg tempe.

3. Mencegah dan menyembuhkan diare

ilustrasi mengalami diare (kompas.com)

Komponen antimikroba pada tempe berperan mencegah dan menyembuhkan diare.

Hal ini terjadi karena antimikroba pada tempe mampu melepaskan bakteri penyebab diare pada sel epitel usus.

4. Menurunkan kolesterol dan gula darah

Dalam produk tempe ada kandungan Saponin yang dikenal dengan soyasaponin dan soyasapogenol.

Dijelaskan Sri, Soyaponin ini memiliki aktivitas hipokolesterolemik yang membantu menurunkan kadar kolesterol plasma.

Protein kedelai memiliki fungsi fisiologis menurunkan kolesterol serum, lemak tubuh dan memperbaiki serum insulin, oleh karena itu produk kedelai, terutama tempe memiliki indeks glikemik rendah (<50).

Dengan kata lain, mengonsumsi tempe dapat menurunkan risiko penyakit diabetes mellitus.

Baca juga: Terjawab Kapan SNBP 2024 Dibuka, Simak Jadwal dan Cara Daftar Terbaru

5. Antivirus HIV

Komponen bioaktif saponin ternyata tidak hanya memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol plasma, memiliki aktivitas antioksidan, tetapi juga memiliki kemampuan antikarsinogenik serta mencegah HIV.

“Komponen bioaktif ini mermiliki kemampuan antivirus (HIV) meskipun belum ada penelitian khusus terkait virus corona,” jelasnya.

Dari berbagai penelitian diketahui bahwa Saponin memang telah terbukti dapat meningkatkan status gizi dan sistem imunitas pada pasien HIV/AIDS.

Hal ini menjadi penting bagi pasien dengan HIV/AIDS karena umumnya kurangnya asupan zat gizi pada pasien HIV/AIDS dapat menyebabkan penurunan status gizi dan imunodeficiency.

6. Meningkatkan imunitas

Halaman
123