Diabetes Tipe 2 Dapat Terjadi Akibat Konsumsi Garam Berlebih, Ini Batas Aman Konsumsi Garam

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi garam, diabetes tipe 2 dapat disebabkan karena konsumsi garam berlebih, ini batas amannya

"Peradangan dapat merusak sel dan jaringan dalam tubuh, menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa," kata Costa.

Meski asupan garam berlebihan mungkin menjadi faktor risiko diabetes tipe 2, Costa mengatakan, orang sehat tak perlu terlalu khawatir hingga menghindari garam sepenuhnya.

Baca juga: Jumlah Air Putih yang Sebaiknya Diminum oleh Penderita Diabetes, Segini Seharinya

"Tubuh manusia membutuhkan sejumlah kecil natrium dari garam untuk menjaga keseimbangan cairan, mengirimkan sinyal saraf, dan membantu otot berkontraksi dan rileks," paparnya.

Menurut Costa, menambahkan sedikit garam pada makanan kemungkinan besar aman bagi kebanyakan orang.

Namun, penting untuk menjaga kebiasaan makan yang sehat dan seimbang, serta memadukan sumber natrium lain dalam makanan.

"Mempertimbangkan alternatif natrium rendah sebagai pengganti garam untuk bumbu masakan dapat bermanfaat," kata dia.

"Pendekatan ini tidak hanya memupuk pola makan yang penuh perhatian, tetapi juga meningkatkan nilai gizi makanan tanpa mengorbankan rasa," tambahnya.

Ilustrasi garam, diabetes tipe 2 dapat disebabkan karena konsumsi garam berlebih, ini batas amannya (sajiansedap.grid.id)

Baca juga: Tak Hanya Diabetes Saja, Inilah 6 Risiko Penyakit yang Mengintai Akibat Kelebihan Gula

Jumlah Garam yang Aman Dikonsumsi

Pakar endokrinologi di Atlantic Health System, Elkin Nunez menyampaikan, seseorang dapat mengetahui jumlah asupan garam dari seberapa sering menambahkan bahan ini ke dalam makanan.

"Jika menggunakan alat pengocok garam lebih dari sekali sehari, kemungkinan besar Anda mengonsumsi lebih banyak garam daripada seharusnya," kata Nunez, dilansir dari Very Well Health.

Kendati demikian, perlu diingat, natrium klorida atau garam dapur juga hadir dalam produk-produk makanan.

Seringnya mengonsumsi makanan kemasan, makanan olahan, serta makanan dari restoran dapat menjadi indikator lain bahwa asupan garam mencapai angka berlebihan.

Bahkan, lebih dari 70 persen natrium yang dikonsumsi orang-orang Amerika berasal dari sumber makanan tersebut.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk membatasi konsumsi natrium maksimal sebanyak 2.400 miligram (mg) atau satu sendok teh garam per hari.

Namun, kebutuhan natrium masing-masing orang berbeda, tergantung usia dan faktor risiko.

Baca juga: Ahli Diet Sebut Konsumsi Protein Nabati Cegah Penyakit Diabetes hingga Jantung

Untuk itu, berikut jumlah kebutuhan natrium per orang per hari yang disarankan Kementerian Kesehatan, seperti dikutip Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019:

Bayi/anak:

0-5 bulan: 120 mg
6-11 bulan: 370 mg
1-3 tahun: 800 mg
4-6 tahun: 900 mg
7-9 tahun: 1.000 mg.

Pemenuhan natrium pada bayi berusia 0-6 bulan, hanya bersumber dari pemberian ASI eksklusif.

Laki-laki:

Halaman
123