TRIBUNHEALTH.COM - Minum air atau minuman dingin saat cuaca panas memang menyegarkan.
Minum air dingin juga berpotensi memiliki manfaat untuk kesehatan.
Namun, di balik itu semua mengonsumsi air dingin juga ada efek sampingnya.
Dilansir Tribunhealth.com dari situs medis Healthshots.com, berikut ini alasan tidak perlu mengonsumsi air dingin.
Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya
Mengganggu pencernaan
Menurut para ahli, meminum air dingin dan minuman dingin akan membuat pembuluh darah menyusut, sehingga pada akhirnya menghambat pencernaan.
Ini juga menghambat proses alami penyerapan nutrisi selama pencernaan.
Saat tubuh sibuk mengatur suhu tubuh, fokusnya teralihkan dari pencernaan.
Mengonsumsi air bersuhu rendah dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh Anda mengimbanginya dengan mengeluarkan energi untuk mengatur suhu tersebut.
Sebaliknya, energi ekstra yang digunakan untuk mengatur suhu bisa saja digunakan untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Baca juga: 6 Alasan Minum Air Putih Baik untuk Turunkan Berat Badan: Bantu Keluarkan Kotoran dari Tubuh
Menyebabkan sakit tenggorokan
Alasan lain untuk berhenti mengonsumsi air es adalah untuk mencegah sakit tenggorokan dan hidung tersumbat.
Minum air dingin, terutama setelah makan, menimbulkan banyak lendir di sistem pernapasan Anda.
Ketika jalur menjadi padat, jalur tersebut juga menjadi rentan terhadap banyak infeksi saluran pernafasan.
Baca juga: Hidung Tersumbat Bikin Tak Bisa Tidur? Coba Posisi Tidur Berikut agar Bisa Bernapas Lega
Mempersulit pemecahan lemak
Menurut para ahli, meminum air dingin segera setelah makan akan memadatkan lemak dari makanan yang baru saja dikonsumsi, sehingga menyulitkan tubuh Anda untuk memecah lemak yang tidak diinginkan.
Sebaiknya hindari minum air setidaknya 30 menit setelah makan.
Memicu perubahan detak jantung
Air dingin juga bertanggung jawab untuk menurunkan detak jantung.
Ini merangsang saraf kranial kesepuluh (saraf vagus), yang merupakan bagian integral dari sistem saraf otonom tubuh dan memediasi penurunan detak jantung.