Tips dan Trik

TIPS Penyimpanan Obat yang Benar Agar Mutu Obat Terjamin

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi penyimpanan obat

Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru.

Untuk perbekalan farmasi disimpan berdasarkan bentuk sediaan (tablet, injeksi, sirup disimpan terpisah), berdasarkan farmakologi, stabilitas obat, tanggal kadaluarsa (FEFO yang kadaluarsa pendek diletakkan paling depan sehingga keluar lebih dulu).

Baca juga: Rutin Konsumsi Ikan Laut dan Rasakan Beragam Manfaatnya, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Mental

Penyimpanan obat khusus

1. Narkotika & psikotropika : lemari khusus dua pintu dengan dilengkapi kunci ganda.

2. Obat mudah terbakar (aseton, eter, & alkohol) : lemari yang berventilasi baik, jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan elektronik.

3. Suhu penyimpanan obat terbagi menjadi :

a. Lemari pembeku

Lemari pembeku menunjukkan ruangan dengan suhu dipertahankan secara termostatik antara -25º dan -10ºC, misal untuk menyimpan vaksin.

b. Dingin

Dingin adalah kondisi suhu tidak lebih dari 8ºC, lemari pendingin mempunyai suhu antara 2ºCdan 8ºC, misal Insulin.

c. Sejuk

Adalah kondisi suhu antara 8ºC dan 15ºC.

d. Suhu ruang terkendali

Adalah suhu yang dipertahankan secara termostatik antara 15º dan 30ºC.

Baca juga: Yuk Berenang! Sederet Manfaat Berenang Menanti: Tingkatkan Kebugaran Jantung & Turunkan Berat Badan

Cara penyimpanan obat di rumah

1. Ikuti petunjuk penyimpanan pada label atau kemasan.

2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.

Jangan pernah mengganti kemasan botol ke botol lain.

Tidak melepas etiket pada wadah obat, karena tercantum nama, cara penggunaan, dan informasi penting lainnya.

3. Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung.

Halaman
123