"Ada yang menanyakan ke saya 'Pak Yus bikin sim C kok Rp 200 ribu?' Saya bilang 'Apa saja Rp 200 ribu?', dia jawab 'Rp 100 ribu bayar ke bank, yang ini bayar kesehatan, yang itu untuk tes psikologi'," kata Yusri.
"Saya sampaikan lagi persyaratan memang harus ada lulus kesehatan dan psikologi. Kesehatan dokter umum tidak ada hubungannya dengan kami. Keluar Rp 200 ribu ke kami, Rp 100 ribu masuk bayar ke kas negara karena semua sudah melalui bank," tegas dia.
Sementara untuk perpanjangan SIM, lanjut Yusri, tidak ada biaya yang dibebankan. Bahkan, masyarakat tidak perlu datang ke Satpas.
Mereka cukup mengunduh aplikasi SINAR untuk perpanjangan SIM dan aplikasi SIGNAL untuk perpanjangan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).
Baca juga: 6 Tips Turunkan Berat Badan dengan Mudah, Rutin Olahraga hingga Perbanyak Makan Sayur
Viral 13 Kali Ujian SIM Tak Lulus
Sebelumnya sempat viral di Gresik, seorang peserta ujian gagal lulus meski telah menjalani 13 kali ujian praktik untuk mendapatkan SIM C.
Melihat anaknya selalu gagal di ujian praktik, si ibu tidak terima.
Dia kemudian meluapkan emosi salam sebuah rekaman video. Dalam video tersebut dia juga menyebut nama Kapolri Listyo Sigit.
Si ibu tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus demi bisa mendapatkan SIM.
Gaya marah-marah si emak yang kemudian diketahui bernama Marita Sani itu kemudian viral di media sosial dan telah ditonton lebih dari 30.000 kali.
Kisah viral lainnya adalah pernikahan tukang pijat dengan 10 wanita sekaligus dalam upacara pantai.
Baca juga: Hilangkan Stres yang Melanda dengan Menerapkan 7 Tips Berikut, Salah Satunya Mendengarkan Musik
Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, Marita mengadu ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.
Video tersebut viral di grup whatsapp, hingga instagram Loker_gresikk.
"Saya mau melaporkan ke pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik."
"Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata himbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam videonya.
Marita mengaku tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus karena ujian praktek SIM.
"Anak saya 13 kali gagal, saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus."
"Ternyata himbauan pak kapolri kemarin tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya ngamuk-ngamuk di sana," ucapnya lagi.
Baca juga: Sering Bau Mulut saat Bangun Tidur? Berikut Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Baca juga: Nasib Miris Guru SMA, Zaharman yang Alami Buta Permanen Akibat Diketapel Wali Murid di Bengkulu
Penjelasan Kapolres Gresik
Terkait video viral tersebut, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom angkat suara.