Trend dan Viral

Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta Diburu, Anak Pelaku Justru Lapor Balik

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Update perburuan wali murid di Rejang Lebong, Bengkulu yang ketapel guru Zaharman hingga buta

AJ nekat mengetapel guru Zaharman setelah mendapat aduan anaknya yang mengaku wajahnya ditendang sang guru olahraga SMA di Rejang Lebong, Bengkulu tersebut.

Bahkan AJ tak hanya mengetapel tapi juga mengancam guru Zaharman dengan senjata tajam.

Kejadian itu berlangsung di SMAN di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada Selasa (1/8/2023).

Kejadian bermula saat guru Zaharman menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah saat jam pelajaran. Salah satunya PDM.

Seusai ditindak sang guru, PDM lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni AJ langsung mendatangi sekolah.

AJ langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Baca juga: Pengunjung Meninggal Dianiaya 4 Sekuriti Ancol, Ternyata Ketua Umum DPC Partai Perindo Pademangan

Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Akibat kejadian itu, bola mata Zaharman yang sebelumnya masih bisa melihat dengan jelas terpaksa diangkat oleh dokter karena sudah hancur terkena ketapel.

Sementara bola mata sebelah kiri telah mengalami katarak.

Saat ini Zaharman masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau.

Kondisi terkini Zaharman ini diungkap anak kandungnya, Ilham Mubdi kepada TribunBengkulu.com.

"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri, tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham sedih.

Ilham membenarkan bahwa operasi yang dilakukan di RS Ar Bunda itu adalah pengangkatan bola mata.

Karena dari hasil pemeriksaan, luka yang dialami mata kanannya sangat berat sehingga sudah tidak berfungsi lagi.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa ayahnya kemungkinan mengalami kebutaan permanen didua mata. Mengingat saat ini mata kiri ayahnya telah mengalami katarak.

"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya mas," beber Ilham.

Baca juga: Arsy Hermanysah Jatuh dari Ketinggian 2 Meter, Ashanty: Belum Diperbolehkan Sekolah

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tinda

Lalu, siapa sebenarnya AJ?

Setelah kejadian itu, AJ langsung melarikan diri dan hingga Rabu (2/8/2023) belum kembali ke rumah.

Kapolsek PUT Iptu Hengky Noprianto yang langsung mendatangi rumah AJ untuk menjemput, tak menemukan keberadaan pelaku.

Polisi hanya menemukan keluarga AJ.

"Berdasarkan keterangan dari keluarganya, AJ tidak pulang setelah kejadian," ujar kapolsek.

Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan keluarga agar AJ menyerahkan diri ke Polsek PUT.

Selain itu, juga keluarga AJ diminta agar tidak takut menyerahkan terduga pelaku.

Adapun tujuannya ini yaitu agar polisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap AJ.

"Sudah kita sampaikan, tetap juga selain menunggu dari keluarga, anggota kita turunkan untuk mencari keberadaan AJ," jelas kapolsek.

Sementara itu, berdasarkan informasi warga sekitar memang AJ dikenal memiliki banyak masalah dan kerap membuat keonaran. AJ juga kerap berurusan dengan hukum.

"Iya dia memang bermasalah (AJ, red). Semua orang tahu, mudah-mudahan cepat ketangkap," ungkap seorang warga yang tidak ingin identitasnya diungkap.

(TribunHealth.com)