Mengenal Emergensi Krisis Hipertensi pada Ibu Hamil, dr. Bambang Paparkan Dampak yang Dapat Terjadi

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi hipertensi pada ibu hamil, simak penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai dampak dari emergensi krisis hipertensi

TRIBUNHEALTH.COM - Emergensi krisis hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatkan tensi yang cukup tinggi.

dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG menjelaskan, tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang lebih dari 200 mmHg disebut dengan emergensi krisis hipertensi.

Emergensi krisis hipertensi adalah suatu kondisi di mana tensi harus segera diturunkan.

Pada orang dengan kasus emergensi krisis hipertensi jika tidak segera diturunkan tensinya akan berakibat fatal, terlebih lagi jika kondisi tersebut terjadi pada ibu hamil.

Baca juga: Dampak Buruk Hipertensi Saat Kehamilan pada Ibu & Janin, dr. Bambang Imbau Rutin Cek Tekanan Darah

Ilustrasi hipertensi pada ibu hamil, simak penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai dampak dari emergensi krisis hipertensi (kompas.com)

Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Paparkan 3 Jenis Hipertensi yang Dapat Terjadi pada Ibu Hamil

Lantas apa saja dampak buruk dari emergensi krisis hipertensi?

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG memberikan penjelasan mengenai dampak dari emergensi krisis hipertensi dalam tayangan YouTube Tribun Health.

1. Kejadian stroke

dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG menyebutkan, dampak dari emergensi krisis hipertensi adalah dapat menyebabkan terjadinya stroke pada ibu hamil.

Kondisi tersebut menyebabkan pembuluh darah pada ibu hamil pecah yang akhirnya berisiko mengalami stroke.

"Ini adalah kejadian yang bisa terjadi pada ibu hamil yang tensinya tinggi," terang dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.

Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Paparkan Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Hipertensi Ibu Hamil

2. Eklampsia

dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG menyebutkan, dampak kedua yang dapat terjadi akibat emergensi krisis hipertensi adalah terjadinya kejang atau eklampsia.

Eklampsia ialah kondisi kesehatan yang serius, pada kondisi ini, hipertensi yang terjadi dapat memengaruhi otak dan menyebabkan kejang atau koma dalam kehamilan.

Kondisi kejang ini harus segera ditangani dengan cepat, karena dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin yang ada di dalam kandungan.

"Jadi kalau ditemukan suatu penanganan pada eklampsia kita harus menangani secara cepat," tutur dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Paparkan Manfaat Konsumsi Fermentasi Tempe, Salah Satunya Atasi Osteoporosis

Ilustrasi hipertensi pada ibu hamil, simak penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai dampak dari emergensi krisis hipertensi (health.kompas.com)

Baca juga: Sudah Diet Namun Tak Membuahkan Hasil? Berikut dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips untuk Hempaskan Lemak

3. Pertumbuhan janin terhambat

Menurut penuturan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG, ketika hipertensi pada ibu hamil tersebut berlangsung lama, akan bermanifestasi pada janin.

Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.

Dalam kasus yang fatal, kondisi ini dapat menyebabkan kematian pada janin.

Baca juga: Sering Tak Percaya Diri Akibat Bau Badan? dr. Zaidul Akbar Bagikan Ramuan Alami Penghilang Bau Badan

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan kesehatan ibu hamil, klik di sini untuk mendapatkannya.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)