Bagaimana Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil Dapat Terjadi? Begini Penjelasan dr. Bambang

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang ibu hamil yang mengalami hipertensi, berikut penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai penyebab hipertensi pada ibu hamil

TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan saat kehamilan adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang ibu.

Pasalnya saat kehamilan, seorang ibu tidak hanya menjaga kesehatannya sendiri, namun juga harus menjaga kesehatan dari sang buah hati.

Salah satu gangguan kesehatan yang sering menyerang ibu hamil dan dikeluhkan oleh ibu hamil adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Hipertensi yang terjadi pada ibu hamil jika dapat dikendalikan dengan baik, maka tidak berbahaya baik pada ibu ataupun janinnya.

Baca juga: Dampak Buruk Hipertensi Saat Kehamilan pada Ibu & Janin, dr. Bambang Imbau Rutin Cek Tekanan Darah

ilustrasi seseorang ibu hamil yang mengalami hipertensi, berikut penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai penyebab hipertensi pada ibu hamil (freepik.com)

Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Paparkan 3 Jenis Hipertensi yang Dapat Terjadi pada Ibu Hamil

Namun jika hipertensi tersebut hanya dibiarkan dan tidak dilakukan pengobatan, dapat berdampak buruk baik pada ibu itu sendiri ataupun pada janin yang ada dikandungannya.

Lantas, apa saja yang menyebabkan seorang ibu hamil mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi?

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG memberikan penjelasan mengenai penyebab hipertensi pada ibu hamil dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Paparkan Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Hipertensi Ibu Hamil

Penyebab Hipertensi Ibu Hamil

- Pertumbuhan plasenta yang kurang bagus

dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG menjelaskan, seorang ibu hamil dapat mengalami peningkatkan tekanan darah disebabkan oleh proses plasentasi.

Proses plasentasi adalah proses pertumbuhan plasenta yang kurang bagus, sehingga menyebabkan pembuluh darah arteri menjadi kecil.

Sehingga pada seorang ibu hamil yang cenderung dengan manifestasi dengan preeklampsia, biasanya proses plasentasinya kurang bagus dan kondisi pembuluh darah cenderung lebih kecil.

Pada ibu hamil yang memiliki manifestasi preeklampsia dapat mengalami pertumbuhan plasenta yang terjadi pada early outside yang artinya terjadi usia kehamilan kurang dari 34 minggu dan late outside yang terjadi pada usia lebih dari 34 minggu.

Baca juga: Sudah Diet Namun Tak Membuahkan Hasil? Berikut dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips untuk Hempaskan Lemak

"Pada kasus-kasus ibu hamil dengan tensi tinggi yang cenderung preeklampsia itu biasanya gangguannya pada pembentukan plasenta."

"Jadi sejak awal memang kurang bagus, kondisi plasenta yang tidak bagus akan mempengaruhi pertumbuhan pembuluh darah pada spiralisnya atau spiralis pada plasenta cenderung kecil."

"Sehingga manifestasinya lebih berat daripada suatu preeklampsia yang memang kejadiannya setelah 34 minggu."

"Jadi prognosisnya pada tensi yang sejak awal sudah tinggi itu lebih berat daripada suatu preeklampsia atau tensi tinggi yang munculnya setelah 34 minggu," jelas dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.

Baca juga: Sering Tak Percaya Diri Akibat Bau Badan? dr. Zaidul Akbar Bagikan Ramuan Alami Penghilang Bau Badan

ilustrasi seseorang ibu hamil yang mengalami hipertensi, berikut penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai penyebab hipertensi pada ibu hamil (grid.id)

Baca juga: Cuaca Panas Sering Memicu Panas Dalam, dr. Zaidul Bagikan Tips Mengatasinya dengan Resep Berikut

- Adanya penyakit metabolik

Penyebab kedua adalah seorang ibu hamil yang memiliki penyakit metabolik.

Penyakit metabolik meliputi diabetes melitus, hipertensi, dan juga penyakit ginjal.

Halaman
12