TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi adalah suatu kondisi di mana aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri) terjadi sangat kuat.
Seseorang dikatakan memiliki hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi seringkali dialami oleh seseorang yang memasuki usia lanjut, namun hipertensi juga umum ditemui pada saat kehamilan.
Pasalnya sekitar 10 persen dari ibu hamil disebut telah mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilannya.
Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Paparkan Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Hipertensi Ibu Hamil
Baca juga: Sering Susah Tidur atau Alami Insomnia? Begini Ulasan dr. Zaidul untuk Mengatasi Masalah Tersebut
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG memberikan penjelasan mengenai tiga jenis hipertensi dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Kategori hipertensi dalam kehamilan itu ada beberapa kategori seperti berikut ini.
1. Hipertensi Gestasional
dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG menjelaskan, hipertensi gestasional adalah hipertensi pada ibu hamil yang memang tekanan darahnya normal saat sebelum hamil.
Tetapi pada masa kehamilan dan saat memasuki usia kehamilan 20 minggu, terjadi peningkatkan tensi atau tekanan darah, namun tidak disertai dengan gejala lainnya.
"Jadi memang tensinya itu naik pada usia kehamilan 20 minggu, kemudian setelah melahirkan tensi kembali normal seperti semula," jelas dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.
Baca juga: Pengobatan Kadar Asam Urat Tinggi, Perbaiki Pola Hidup hingga Konsumsi Obat Sesuai dengan Keluhan
Baca juga: Cuaca Panas Sering Memicu Panas Dalam, dr. Zaidul Bagikan Tips Mengatasinya dengan Resep Berikut
2. Hipertensi Kronis
Menurut penuturan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG, hipertensi kronis merupakan hipertensi yang memang sebelum kehamilan sudah mengalami peningkatkan tekanan darah atau terjadi sejak sebelum kehamilan dan berlanjut saat kehamilan.
"Awal sebelum hamil, seorang ibu memang memiliki tensi tinggi, kemudian berlanjut sampai dengan persalinan tensi tetap tinggi."
"Kondisi inilah yang dikatakan sebagai hipertensi kronis," terang dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.
Baca juga: Sering Susah BAB? dr. Zaidul Bagikan Resep Herbal Kaya Serat untuk Lancarkan BAB & Bersihkan Lemak
Baca juga: 8 Kata-kata yang Sebaiknya Tidak Diucapkan Istri Kepada Suami, Berikut Penjelasan dr Aisah Dahlan
3. Hipertensi Preeklampsia
Hipertensi preeklampsia adalah kondisi tekanan darah yang meningkat pada kehamilan lebih dari 20 minggu.
Menurut dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG, kondisi ini biasanya disertai dengan pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya gejala preeklampsia.
Salah satu tanda dari preeklampsia adalah adanya tekanan darah tinggi dan proteinuria (adanya protein di dalam urin).
"Atau pun secara klinis kita bisa menemukan saat pemeriksaan tambahan, seperti pemeriksaan laboratoirum yang menunjukkan fungsi hati meningkat atau fungsi ginjal yang meningkat," jelas dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG lebih lanjut.
Baca juga: Ingin Memiliki Kulit Sehat, Glowing, dan Mulus? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Makanan Berikut
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan kesehatan ibu hamil, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)