Fakta-fakta Bernapas Melalui Hidung dan Mulut, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi dampak bernapas melalui mulut

Hidung memiliki strukur mirip rambut yang disebut silia.

Rambut-rambut halus ini dapat menyaring racun dan kotoran saat seseorang bernapas.

Mereka membantu mengirimkannya ke tenggorokan, bukan ke paru-paru.

Sementara sernapasan mulut mengarahkan semua yang dihirup ke paru-paru.

Melembapkan

Saluran hidung dapat melembapkan udara yang dihirup.

Sementara mulut biasanya tidak melakukan ini,.

Itulah sebabnya beberapa orang yang bernapas melalui mulut bangun dengan mulut kering atau sakit tenggorokan .

Mencium bau

Hidung bisa mencium zat berbahaya di udara atau makanan.

Sementara mulut tidak dapat menemukan racun ini secara efektif.

Satu-satunya saat Anda benar-benar perlu bernapas melalui mulut adalah saat Anda melakukan olahraga berat atau jika hidung mampet karena hidung tersumbat , pilek, atau alergi .

Pernapasan mulut sementara dapat membantu tubuh mendapatkan udara ke paru-paru lebih cepat dalam situasi ini.

Komplikasi Pernapasan Mulut

Menghirup uap air hangat, minum kopi hitam, hingga jahe bisa dimanfaatkan untuk mengurangi sesak napas (Pexels)

Bernapas melalui mulut dapat mengeringkan gusi dan jaringan yang melapisi mulut.

Ini dapat mengubah bakteri alami di mulut, menyebabkan penyakit gusi atau kerusakan gigi .

Dalam jangka waktu yang lama, pernapasan mulut juga dapat menyebabkan perubahan fisik pada anak, seperti:

  • Wajah memanjang
  • Mata murung
  • Bintik hitam di bawah mata
  • Lubang hidung sempit
  • Masalah menyegel bibir
  • Bibir kering
  • Bibir atas menyempit
  • Gigitan terbuka ke depan

Perawatan dan Pencegahan Pernapasan Mulut

Jika bentuk hidung atau wajah adalah penyebab pernapasan mulut, Anda mungkin tidak dapat mengobatinya secara langsung.

Tetapi jika ada kondisi kesehatan yang mendasari terjadinya pernapasan mulut, dokter perlu mengobatinya terlebih dahulu.

Halaman
1234