Kandungan SLS dalam Sabun Meningkatkan Risiko Munculnya Kerutan dan Bisa Merusak Lapisan Lipid

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi sabun yang mengandung SLS, Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) ungkap dampaknya

Pelatihan terakhir yang dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) ikuti adalah pada bulan Februari 2022 di Bali, yakni NASWAAM (Simposium Nasional dan Workshop Pengobatan Anti Aging).

Baca juga: Ketahui Perbedaan Veneer Sementara dan Veneer Permanen Menurut drg. Irfan Dammar, Sp.Pros

Profil dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (Dokumentasi Pribadi dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM))

Baca juga: Penanganan yang Bisa Dilakukan Orangtua saat Deteksi Stres pada Anak, Ikuti Saran Psikolog Berikut

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) juga memiliki beberapa karya publikasi, yaitu:

1. Aktivitas Fisik dan Penuaan Kardiovaskular: Mekanisme dan Bukti Terbaru 2021, Jurnal Olahraga dan Kebugaran

2. Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan dan Keterampilan untuk Diagnosis dan Pengobatan Neuropati Nyeri: Pengembangan dan Evaluasi Proyek Pendidikan Nyeri untuk Dokter di Rangkaian Perawatan Primer, 2022

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) akan menjawab segala pertanyaan sobat sehat mengenai perawatan estetika hingga masalah kesehatan.

Pertanyaan:

Apa benar kandungan SLS pada sabun membuat kulit kering sehingga memudahkan munculnya keriput?

Lailatul, Tinggal di Boyolali.

Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) menjawab:

Hampir semua sabun kita memang mengandung SLS.

Tapi dengan kesadaran tinggi produsen-produsen kosmetik sekarang ada yang non SLS.

Jadi ketika kita menggunakan sabun biasanya kan terasa keset ya, ternyata itu berbahaya.

Apabila terlalu keset dapat merusak lapisan lipid alami kita.

Tentu meningkatkan risiko munculnya kerutan.

Tidak hanya kerutan saja, masuknya kuman dan bakteri justru akan lebih tinggi.

Baca juga: dr. Wachyudi Muchsin Bagikan 3 Tips untuk Menghadapi Musim Pancaroba Agar Tubuh Tidak Mudah Sakit

Ilustrasi pria yang mencuci wajah dengan sabun yang mengandung SLS, begini ulasan Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (pixabay.com)

Baca juga: dr. Rahmilasari, Sp.DV Paparkan Alasan Rosacea Kerap Terjadi pada Perempuan hingga Tipe Rosacea

Tapi kalau dengan sabun non SLS itu lebih tidak irritatif, jadi ketika digunakan kulit terasa tidak keset.

Meskipun tidak keset, kulit akan tetap bersih.

Sabun yang tidak keset itu justru bagus, karena akan melindungi lipid di kulit kita.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi sabun yang tidak mengandung SLS.

Baca juga: Anak Usia 2 hingga 3 Tahun di Indonesia Banyak Alami Stunting, Jokowi: Intervensi Masa Kritis Balita

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.