Breaking News:

Anak Usia 2 hingga 3 Tahun di Indonesia Banyak Alami Stunting, Jokowi: Intervensi Masa Kritis Balita

Berdasarkan SSGI Kementerian Kesehatan, mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
tribunnews.com
Ilustrasi stunting 

TRIBUNHEALTH.COM - Berdasarkan SSGI Kementerian Kesehatan, mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan.

SSGI mencatat mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan  dengan persentase 26,2 persen.

Kemudian kasus stunting di kelompok usia lahir mencapai 18,5 persen, usia 0-5 bulan 11,7 persen, dan 12-23 bulan mencapai 22,4%.

Baca juga: Identifikasi 4 Masalah Gizi yang Harus Segera Diatasi agar Prevalensi Stunting Menurun

Untuk menjaga kondisi kesehatan anak, klik disini

Anak usia 36-47  bulan yang mengalami stunting sebesar 22,5%, dan usia 48-59 bulan mencapai 20,4%.

Upaya Pemerintah

Dilansir dari Indonesiabaik.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah daerah harus memberikan intervensi pada masa kritis balita, demi mendukung target penurunan stunting nasional menjadi 14% pada 2024.

Ilustrasi pemeriksaan bayi
Ilustrasi pemeriksaan bayi (kompas.com)

Adapun masa kritis yang dimaksud adalah saat anak berumur kurang dari 24 bulan.

Jokowi menyatakan, pada umur tersebut anak harus diberikan makanan alami untuk menghindari stunting.

Baca juga: Protein Hewani Efektif Cegah Anak Stunting, Prof. dr. Budi Wiweko, Sp.OG Jelaskan Alasannya

Sebagai informasi, Hasil SSGI ini untuk mengukur target stunting di Indonesia. Sebelumnya SSGI diukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali.

2 dari 2 halaman

Menkes mengatakan mulai 2021 SSGI dilakukan setiap tahun. Tahun 2022, menggunakan jumlah sampel sejumlah 334.848 bayi dan balita dan pengumpulan data di 486 Kabupaten/Kota pada 33 Provinsi di Indonesia.

ilustrasi pengukuran tinggi badan anak
ilustrasi pengukuran tinggi badan anak (bandung.kompas.com)

Baca juga: Apakah Kelahiran Prematur Bisa Menyebabkan Anak Mengalami Stunting? dr. Hafi Nurinasari Menjawab

TRIBUNHEALTH

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comstuntingJokowilayanan kesehatanPresiden Joko WidodoBalitaKementerian Kesehatan Silfester Matutina Saad Ibrahim
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved