Wanita yang Menderita Premature Ovarian Insufficiency Tidak Bisa Memiliki Keturunan atau Mandul

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi mengalami premature ovarium di usia muda, begini keterangan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

TRIBUNHEALTH.COM - Seorang wanita yang menderita Premature Ovarian Insufficiency pasti akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen.

Apabila hal ini terjadi lebih dini, maka seorang wanita bisa mengalami mandul atau susah memiliki keturunan.

Bahkan wanita yang mengalami prematur ovarium atau Premature Ovarian Insufficiency dapat mengalami masalah psikologi, yaitu depresi.

"Jika dia sudah punya partner seks akibatnya bisa kita tahu bawah terjadi konflik lah di dalam kehidupan seksnya atau rumah tangganya," ujar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Wanita yang Alami Premature Ovarian Insufficiency Akan Merasa Cepat Lelah dan Berisiko Osteoporosis

Ilustrasi kegagalan ovarium prematur, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (bridge clinic)

Baca juga: Simak 5 Tips yang Disampaikan dr. Tata Guna Menjaga Kesehatan Kulit Agar Tetap Sehat & Glowing

Lantas benarkah jika Premature Ovarian Insufficiency merupakan penyakit keturunan?

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menerangkan jika kondisi ini tidak termasuk dalam kategori penyakit keturunan.

Meskipun kita tahu jika terdapat masalah genetik di dalamnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.

"Genetiknya itu adalah kelainan kromosom X," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Tetapi tidak diturunkan. Kan kalau kata-kata diturunkan itu artinya punya satu tendensi penyakit yang terikat oleh kromosom, seperti buta warna, thalasemia itu kan diturunkan," pungkas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Diturunkan dalam artian penyakit itu sudah ada dibawa oleh kromosom X," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Nah, kalau ini kromosomnya yang lain. Kromosomnya mengalami mutasi atau kelainan," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Sehingga wanita yang menderita Premature Ovarian Insufficiency mengalami masalah gagal ovarium.

Baca juga: 5 Tips Mengatasi Kulit Kering Secara Alami, Mulai dari Masker Alpukat hingga Minyak Zaitun

Ilustrasi kehidupan seksual terganggu akibat menderita premature ovarium, begini penuturan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (pixabay.com)

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Imbau untuk Tetap Beraktivitas dan Produktif ketika Mental Terganggu

Seorang wanita tidak bisa memproduksi sel telur sehingga tidak bisa terjadi pembuahan, dalam artian wanita yang menderita premature ovarium menjadi mandul.

"Ia tidak akan bisa seperti wanita-wanita yang lain yang punya sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma. Jadi dia akan risiko infertilitasnya semakin meningkat," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Kondisi ini akan mengganggu kehidupan seksualnya.

Tidak jarang wanita yang memiliki kondisi seperti ini mengalami masalah mental akibat terjadinya perubahan yang tidak diinginkan.

Menurut penuturan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan perbaikan kadar hormon estrogen.

Perbaikan ini diharapkan akan memperbaiki kehidupan seksual penderita premature ovarium.

Karena kita tahu bahwa wanita yang mengalami Premature Ovarian Insufficiency menjadi mudah lelah, tubuh terasa panas, dan vagina menjadi kering.

Baca juga: Sebelum Facial Vampire Akan Dilakukan Screening Dahulu Mengingat Treatment Ini Menimbulkan Perlukaan

Ilustrasi penderita premature ovarium yang tak bisa memiliki keturunan, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (pixabay.com)

Baca juga: Kecanduan Game Online Membuat Emosi Tak Terkendali, Begini Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Halaman
12