TRIBUNHEALTH.COM - Makanan menjadi salah satu sumber energi untuk semua orang terutama untuk ibu hamil.
Selain menjadi sumber energi, makanan juga menjadi salah satu sumber untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan pada janin.
Apabila di masa kehamilan seorang ibu hamil kekurangan asupan makanan dapat berdampak pada janin yaitu janin tidak mendapatkan nutrisi yang optimal.
Karena hal tersebut banyak yang beranggapan bahwa seorang ibu hamil harus mengkonsumsi makanan dua kali lipat ketika masa kehamilan.
Lantas benarkah hal tersebut?
Baca juga: dr. Roland Frederik Paparkan Jenis Olahraga yang Disarankan untuk Seorang Ibu Hamil
Baca juga: Bolehkah Berhubungan Suami Istri Saat Kehamilan? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG menuturkan, pernyataan seorang ibu hamil harus makan dua kali lipat dari sebelumnya adalah mitos.
Yang perlu diperhatikan saat kehamilan adalah seorang ibu hamil harus mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilannya.
dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG himbau untuk memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien selama kehamilan.
Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang besar, sedangkan untuk mikronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang kecil.
Unsur-unsur dari makronutrien seperti karbohirat, protein, dan juga lemak.
Sedangkan untuk mikronutrien seperti vitamin, mineral, asam folat, dan juga zat besi.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Buah Nanas Saat Kehamilan Dapat Memicu Keguguran? Begini Ulasan dr. Roland
Baca juga: Mitos atau Fakta Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin pada Janin? Berikut Ulasan dr. Roland
Jika ibu hamil memaksakan diri untuk konsumsi makanan dua kali lipat dari sebelumnya justru dapat berpotensi menyebabkan obesitas untuk ibu hamil.
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan atau disebut juga dengan kegemukan yang berlebih.
Obesitas selama kehamilan tidak hanya membahayakan ibu saja, namun juga berbahaya pada janin yang ada di dalam kandungan.
Oleh karena itu, sebaiknya seorang ibu hamil tetap menjaga pola makan dengan mengkonsumsi porsi secukupnya saja.
Baca juga: Konsumsi Asam Folat, Vitamin E dan Susu Persiapan Hamil bisa Mempercepat Kehamilan?
dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG menyebutkan, yang penting untuk digaris bawahi pada ibu hamil adalah ada penambahan sekitar 300 kilokalori.
"Jadi penambahan kalorinya sedikit saja, yang penting kecukupan daripada zat gizi yang sudah saya sebutkan tadi tercukupi selama masa kehamilan."
"Apabila seorang ibu hamil belum memahami mengenai perhitungan gizi atau kalori dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan masing-masing," terang dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG.
Baca juga: Apakah Kehamilan Risiko Tinggi Bisa Dihindari? Simak Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subspes Kfm
Baca juga: Penanganan Kelainan Janin yang Bisa Dilakukan sejak Masa Kehamilan, Simak dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG
Memang terdapat beberapa komponen makanan yang tidak mencukupi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil.