Sebaiknya Pahami Risiko Terburuk Apabila Seseorang Mengalami Gangguan Makan atau Eating Disorder

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi menderita eating disorder atau gangguan makan, begini penjelasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan makan alias eating disorder merupakan serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan berkembangnya kebiasaan makan yang tidak sehat.

Umumnya gangguan makan yang terjadi ketika seseorang menderita eating disorder bisa dipicu akibat obsesi pada makanan, berat badan atau bentuk tubuh.

Risiko terburuk seseorang mengalami gangguan eating disorder

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi menuturkan jika risiko terburuk yang bisa terjadi akibat mengalami eating disorder adalah seseorang bisa sakit hingga dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Begini Cara Mengedukasi Perokok Agar Berhenti Merokok Menurut dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P

Ilustrasi mengalami eating disorder atau gangguan makan, begini ulasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi (pixabay.com)

Baca juga: Kualitas Tidur yang Tidak Baik, Sama Saja Seperti Orang yang Tidak Tidur

Bahkan kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan nyawa karena tidak mau dirawat di rumah sakit.

Pernyataan ini disampaikan oleh Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 29 Desember 2022.

"Bahaya juga, mengancam nyawa juga," terang Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi dalam tayangan Beauty Health (29/12/2022).

"Mangkanya kalau bisa segera datang ke psikolog kalau misalnya punya gejala-gejala eating disorder," pungkas Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Langkah pencegahan untuk mengatasi kondisi eating disorder

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi menjelaskan jika sebagai langkah pencegahan seseorang harus berfikir realistis.

Apabila memang sudah kurus maka tidak perlu berusaha untuk mendapatkan tubuh yang lebih kurus lagi.

Baca juga: Penyebab hingga Gejala Batu Saluran Empedu yang Jarang Diketahui, Simak dr. Indra Marki, Sp.PD-KGEH

Ilustrasi perempuan mengidap eating disorder, begini pemaparan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi (pixabay.com)

Baca juga: Perbedaan Gejala Sakit Perut Biasa dengan Tanda Penyakit Batu Empedu, Ketahui dari dr. Indra Marki

"Harus ada perbandingan statistik. Kan orang rata-rata berat badannya berapa, misalnya. Kalau orang rata-rata berat badannya 40 atau 45 kg ya itu sudah kurus, kan kira-kira gitu. Jangan lebih kurus lagi," ulas Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

"Jadi harus berfikir realistis, jangan merasa kegemukan padahal udah kurus," ungkap Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Perlu menjadi informasi bahwa eating disorder merupakan kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan obsesi terhadap makanan atau bentuk tubuh.

Akibatnya eating disorder ini menjadi kondisi kesehatan mental yang kompleks dan seringkali memerlukan intervensi ahli medis dan psikologis untuk mengubahnya.

Alangkah baiknya untuk selalu menanamkan pikiran positif agar tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan tubuh.

Setiap individu perlu menanamkan rasa syukur atas semua yang dimiliki termasuk bentuk tubuh.

Baca juga: Penanganan Leukimia pada Anak, Haruskah Kemoterapi? Ini Kata dr. Olga Rasiyanti Siregar, Sp.A K

Ilustrasi eating disorder, begini penuturan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi (pixabay.com)

Baca juga: Efek Samping Kemoterapi dalam Pennaganan Leukimia pada Anak, Ketahui dari dr. Olga Rasiyanti Siregar

Apabila menginginkan tubuh yang ideal, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sehingga mengetahui cara yang tepat.

Dengan begitu, diharapkan dapat terhindar dari gangguan makan atau eating disorder.

Baca juga: drg. Irfan Dammar Paparkan Kekurangan serta Kelebihan dari Veneer Sementara & Veneer Permanen

Penjelasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 29 Desember 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.