USG Fetomaternal
Seorang ibu hamil bisa melakukan screening atau USG (ultrasonografi) fetomaternal tanpa harus memiliki rujukan dari dokter kandungan.
Konsultan fetomaternal yang merupakan sub spesialis dari profesi dokter kandungan tentu akan segera melakukan tindakan pada pasien tersebut.
Baca juga: Metode Penanganan Nyeri IPM Aman bagi Ibu Hamil? Cari Tahu Jawabannya dari dr. Isrun Masari. Sp.An
Umumnya rujukan pemeriksaan fetomaternal diberikan pada seorang ibu hamil dengan usia kandungan memasuki trimester kedua (di atas 18 - 25 minggu).
Usia ini dianggap paling ideal untuk melakukan proses screening atau USG fetomaternal.
"Meskipun sejak usia trimester pertama kita bisa melakukan pemeriksaan detil janin," kata Wiku.
Dalam pemeriksaan ini, dapat diketahui tanda-tanda yang ditampilkan oleh janin dalam kandungan.
Perlu diketahui, untuk mendeteksi kelainan genetika pada janin tidak bisa dilakukan dengan USG, melainkan harus memerlukan pemeriksaan DNA.
USG fetomaternal hanya untuk mendeteksi adanya kemungkinan tanda-tanda kelainan genetika pada janin.
Baca juga: dr. Hari Purwanto Sebut Campak Jerman Lebih Berbahaya Bagi Ibu Hamil Dibandingkan Campak Biasa
Misalnya dari tulang hidung yang tidak muncul atau kulit leher dibawah tengkuk yang tebal yang menandakan adanya kondisi kelainan genetika down syndrome.
Berbeda dengan pemeriksaan pada trimester kedua, pada masa ini pemeriksaan dilakukan secara lebih detil pada keseluruhan tubuh.
"Dalam pemeriksaan ini melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari kepala, jantung, paru-paru, badan, tangan, hingga kaki," imbuh Wiku.
Lebih lanjut, jika ibu hamil baru datang pada usia kehamilan trimester ketiga untuk pemeriksaan USG ini, kondisi janin akan cenderung sulit dilihat.
Walaupun seorang konsultan fetomaternal akan tetap berupaya melakukan pemeriksaan USG.
Kehamilan Berisiko Tinggi
Kehamilan adalah suatu hal yang dinanti oleh para pasangan suami istri, terutama bagi yang baru saja menikah.
Dengan adanya kehamilan maka dapat meneruskan keturunan dan membuat hubungan suami istri semakin erat.
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Banyak Tidur, Ritual Apa yang Harus Disiapkan untuk Persalinan?
Walau begitu, kehamilan tak selalu memberikan harapan yang baik.
Ada sejumlah kondisi yang justru berisiko tinggi pada saat kehamilan terjadi.
Kondisi ini bisa ditemui pada seorang wanita hamil dengan kategori: