Penanganan Kelainan Janin yang Bisa Dilakukan sejak Masa Kehamilan, Simak dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi ibu hamil-Kelainan janin tentu merupakan suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh setiap calon Ibu.

- Usia di atas 35 tahun

Ilustrasi kehamilan diusia tidak muda (bestmom.id)

- Miliki riwayat kehamilan berulangkali

- Riwayar caesar lebih dari dua kali

- Hipertensi saat kehamilan

Baca juga: Prenatal Yoga Dapat Memperlancar Sirkulasi Darah, dr. Sigit: Denyut Jantung Bayi Menjadi Lebih Baik

- Kelainan jantung

- Pernah melahirkan anak cacart.

"Itu yang kita namakan dengan kehamilan berisiko tinggi," imbuh Wiku.

Untuk melakukan intervensi ini, dibutuhkan penanganan yang tepat.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter kandungan (bogor.tribunnews.com)

Umumnya masalah kehamilan dengan risiko tinggi dapat dikonsultasikan bersama konsultan fetomaternal yang merupakan sub spesialis dari profesi dokter kandungan.

"Bila dokter kandungan bisa melakukan intervensi kenapa tidak, namun jika ada kebutuhan khusus dan merasa perlu konsultasi maka bisa dirujuk dengan konsultan sub spesialis fetomaternal.

Deteksi Kehamilan Berisiko Tinggi

Untuk mendeteksi keadaan ini bisa didapat dari melakukan pemeriksaan penunjang pada saat awal kehamilan.

Misalnya pemeriksaan:

Baca juga: dr. Theressia: Pemeriksaan Gula Darah Puasa Bisa Dilakukan oleh Semua Orang Tak Terkecuali Usia Muda

- Darah

- Gula darah

- Kolesterol

- Ginjal

Ilustrasi ginjal (health.grid.id)

- Saluran kemih.

"Dari hasil pemeriksaan akan diketahui apakah kehamilan tanpa risiko atau berisiko," sambung Wiku.

Apabila memang dibutuhkan kembali pemeriksaan tambahan, maka bisa dilakukan bersama sub spesialis konsultan fetomaternal.

Penjelasan Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subspes Kfm ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)