apt. Hesti Purwaningsih Sebut Racikan Obat Disajikan dalam Tiga Bentuk, Serbuk, Salep, dan Sirup

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi obat racikan yang disajikan dalam bentuk sirup, simak penjelasan apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm

TRIBUNHEALTH.COM - apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm menjelaskan, obat racikan bentuknya tidak hanya serbuk atau sering disebut dengan puyer.

Pasalnya obat racikan disajikan dalam tiga bentuk, yaitu dalam bentuk serbuk, bentuk salep atau krim, dan juga dalam bentuk sirup.

Lantas apa saja yang menjadi campuran dalam peracikan obat atau salep tersebut?

Dilansir TribunHealth.com, apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Menurut apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm, yang menjadi campuran obat racikan adalah obat-obat yang beredar di pasaran.

Baca juga: Benarkah Sering Konsumsi Antibiotik Sebabkan Resistensi Antibiotik? Berikut Ulasan dr. Anindita

ilustrasi obat racikan yang hanya dapat diperoleh dari resep dokter, simak penjelasan apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm (kompas.com)

Baca juga: Haruskah Konsumsi Antibiotik Sampai Habis jika Sudah Sehat? Ini Tanggapan dr. Alia Kusuma Rachman

Obat tersebut bisa berbentuk dalam tablet ataupun kapsul yang nantinya akan dibuka dari kemasannya, kemudian digerus halus dan akan disesuaikan dengan dosis yang dibutuhkan.

Kemudian kalau berbentuk salep, yang diracik adalah salep dengan salep.

Misalnya salep yang berfungsi untuk anti radang dan salep untuk anti bakteri atau jerawat yang akan dicampur menjadi satu.

Sedangkan berbentuk sirup, menurut apt. Hesti merupakan racikan yang paling praktis.

Sirup tersebut dicampur dengan obat-obatan yang lain seperti obat dalam bentuk tablet ataupun kapsul.

Dalam proses peracikannya, obat yang dalam bentuk tablet tadi akan digerus yang kemudian akan dimasukkan ke dalam sirup.

Baca juga: Mengapa Obat Harus Diracik? Berikut Ini apt. Hesti Purwaningsih Sebutkan Alasan Obat Harus Diracik

ilustrasi obat racikan yang disajikan dalam bentuk salep, simak penjelasan apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm (grid.id)

Baca juga: apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm Paparkan Alasan Pembatasan Pemberian Obat Sirup pada Anak

"Jadi yang dicampurkan adalah obat-obat dalam bentuk jadi."

"Atau bisa disebut dengan bahan baku obat dalam bentuk serbuk."

Obat racikan biasanya hanya bisa didapatkan dari resep dokter saja dan tidak boleh dikomersilkan.

Obat racikan tersebut biasanya memiliki rasa yang cenderung pahit dibandingkan dengan obat lainnya.

Hal ini terjadi karena obat dalam bentuk tablet atau kapsul yang dibuat dari pabrik bertujuan untuk mengurangi rasa pahit yang kemudian dihancurkan.

apt. Hesti Purwaningsih menuturkan, obat yang dihancurkan tersebut akan cenderung memiliki rasa yang lebih pahit dan menimbulkan bau yang tidak enak.

Sehingga terkadang kondisi inilah yang membuat anak menjadi trauma minum obat atau takut untuk minum obat.

Baca juga: 3 Jenis Migrain dan Tips NHS untuk Ringankan Gejala, Salah Satunya dengan Paracetamol

Ilustrasi obat racikan yang disajikan dalam bentuk sirup, simak penjelasan apt. Hesti Purwaningsih, S.Si., M.Farm (Tribungorontalo.com)

Baca juga: Paracetamol Disebut Punya Dampak Buruk untuk Janin, Ilmuwan Tekankan Masih Perlu Penelitian Lanjut

Pasalnya anak-anak lebih sensitif terhadap rasa pahit atau bau-bau yang pahit.

apt. Hesti Purwaningsih jelaskan, membuat obat racikan dalam bentuk serbuk membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingan dengan meracik salep atau sirup.

Halaman
12