TRIBUNHEALTH.COM - dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH menuturkan, hipertensi dapat diketahui dengan cara melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin.
Ia melanjutkan, ketika seseorang tidak memiliki faktor risiko dan tidak memiliki riwayat keluarga yang mengalami hipertensi, serta memiliki gaya hidup yang baik, pengukuran darah dapat dilakukan 1 tahun sekali.
Untuk orang yang memasuki usia 45 tahun ke atas, dapat melakukan pengukuran darah setiap 6 bulan sekali.
Untuk orang yang relatif hipertensi, kemudian sudah mulai obesitas atau overweight harus lebih sering melakukan pengukuran darah yaitu 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali.
Baca juga: Diabetes dan Hipertensi Dapat Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis, Gejalanya Termasuk Urine Berdarah
Baca juga: Orang dengan Hipertensi Perlu Batasi Konsumsi Garam hingga Kafein
Sedangkan untuk yang sudah terdiagnosis hipertensi, menurut dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH harus lebih sering melakukan pengukuran darah.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH menjelaskan, hipertensi terjadi akibat adanya kekakuan pada pembuluh darah.
Semakin tua usia seseorang, pembuluh darah akan semakin kaku, sehingga kondisi inilah yang menyebabkan tekanan darah akan semakin tinggi.
dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH memaparkan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah.
Baca juga: dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH Paparkan 4 Kelompok Rentan terhadap Hipertensi, Berikut Ulasannya
Baca juga: Penderita Hipertensi Terus Meningkat, Benarkah Marah-marah Menjadi Pemicu Terjadinya Hipertensi?
1. Memperbaiki gaya hidup
Ketika mendapati pasien yang memiliki keluhan hipertensi, maka dokter akan menyarankan untuk memperbaiki gaya hidupnya.
Ketahui lebih dahulu bagaimana gaya hidup pasien tersebut, apakah suka makan junkfood ataukah kurang olahraga.
Hal-hal tersebut perlu diketahui, baru setelahnya gaya hidup tersebut dapat dilakukan perbaikan.
2. Kurangi asupan garam
dr. Ni Made Hustrini, Sp.PD-KGH himbau untuk mengurangi konsumsi garam karena konsumsi makanan yang tinggi garam dapat memicu terjadinya kenaikan pada tekanan darah.
"Jadi tinggi garam itu tidak hanya garam dapur saja, tapi makanan asin seperti kerupuk ataupun keripik."
"Hindari makanan berpengawet karena makanan tersebut pengawetnya adalah garam."
Baca juga: Dikenal Baik untuk Usus, Konsumsi Tempe Ternyata Juga Punya Efek Positif pada Penderita Hipertensi
Baca juga: Gaya Hidup Buruk Dapat Sebabkan Hipertensi, Konsumsi Tomat hingga Brokoli Bisa Bermanfaat
3. Berolahraga
Olahraga adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Olahraga yang dapat dilakukan di rumah seperti aerobik, jogging, treadmill, sepeda stasis, ataupun olahraga lainnya.