Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan beta-blocker, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, dan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) dapat mengurangi risiko AMD awal dan menengah (kering) sebanyak 25 persen dan risiko AMD akhir (basah) sebesar 23 persen.
Baca juga: 7 Penyebab Pusing pada Awal Kehamilan, Tekanan Darah Rendah hingga Morning Sickness
Efek ini tampak lebih kuat ketika obat antihipertensi digunakan dalam kombinasi daripada sendiri.
Selain obat antihipertensi, ada perubahan gaya hidup yang juga dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
Berat badan dengan sendirinya tidak meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia, tetapi penurunan berat badan dan olahraga rutin memang membantu mengurangi risiko kondisi ini.
Baca juga: 3 Manfaat Potensial Buah Pisang, Kontrol Tekanan Darah hingga Cegah Kanker
Penurunan berat badan antara 5 dan 10 pon dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 3 hingga 8 mm Hg pada orang yang kelebihan berat badan.
Demikian pula, olahraga aerobik yang dilakukan 150 menit seminggu dapat menurunkan tekanan darah sebesar 5 hingga 7 mm Hg.
Rencana penurunan berat badan yang terinformasi harus selalu melibatkan nutrisi seimbang.
Diet iseng lebih cenderung mempromosikan AMD dengan menghilangkan nutrisi dan vitamin yang melindungi mata dari tubuh.
Tingkatkan asupan antioksidan
Antioksidan adalah zat yang mencegah atau memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Radikal bebas merusak sel melalui proses yang dikenal sebagai oksidasi (di mana molekul sehat menjadi tidak stabil karena elektronnya diganti dengan oksigen).
Antioksidan mengurangi stres oksidatif dengan "menyumbangkan" elektron ke radikal bebas, membuat sel normal tidak tersentuh.
Baca juga: Asupan Potasium Ampuh Turunkan Tekanan Darah, Banyak Ditemukan dalam Buah dan Sayur
Pada orang dengan degenerasi makula terkait usia, retina rentan terhadap stres oksidatif karena konsumsi oksigen yang tinggi (melalui pembuluh darah di koroid).
Untuk alasan yang tidak sepenuhnya jelas, orang dengan AMD mengalami stres oksidatif yang lebih besar tidak hanya di mata tetapi di seluruh tubuh (yang diukur dengan kadar karbon dan produk sampingan oksidasi lainnya dalam aliran darah).
Seiring waktu, stres tidak hanya menyebabkan cedera ireversibel pada makula tetapi juga mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak dari mata (disebut sebagai autophagy).
Baca juga: Kaya Nutrisi, Sayur hingga Kacang-kacangan Bagus untuk Kesehatan Mata
Telah diusulkan bahwa diet kaya makanan antioksidan dapat membantu meminimalkan degenerasi makula pada beberapa orang.
Ini termasuk makanan yang tinggi karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin serta flavonoid seperti anthocyanin.
Di antara makanan dengan kandungan antioksidan tertinggi adalah:
- Sayuran berdaun hijau tua (seperti kangkung, lobak Swiss, bayam, sawi, sawi, dan lobak hijau)
- Kacang hijau
- Labu kuning
- Labu
- kubis Brussel
- Brokoli
- Asparagus
- selada romaine
- Wortel
Sementara penelitian belum menunjukkan hubungan langsung antara makanan tertentu dan risiko AMD, penelitian epidemiologi sangat menyarankan bahwa diet Asia yang kaya antioksidan dapat secara signifikan menurunkan risiko.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)