TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan atau lebih lama, dilansir TribunHealth.com dari Healthline.
Hal itu tak lepas dari manfaat ASI bagi bayi, yang beberapa di antaranya meliputi:
- membentuk antibodi
- cegah obesitas
- menunjang perkembangan otak
- kaya nutrisi
- cegah banyak penyakit
Sebelum membahas rinci tiap manfaat tersebut, menarik untuk membahas keunikan ASI.
Situs medis Healthline menyebut ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Semua itu diberikan dalam proporsi yang tepat.
"Komposisinya bahkan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi yang berubah, terutama selama bulan pertama kehidupan," tulis situs tersebut, dikutip TribunHealth.com, Selasa (19/7/2022).
"Selama hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum."
"Cairan tersebut tinggi protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat."
Kolostrum memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa dan tidak bisa tergantikan oleh susu formula.
Kolostrum adalah ASI pertama yang ideal dan membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum matang.
Baca juga: Menyusui Bermanfaat untuk Ibu, Bisa Cegah Depresi Postpartum (PPD) hingga Turunkan Berat Badan
Setelah beberapa hari pertama, payudara mulai memproduksi susu dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan perut bayi.
"Tentang satu-satunya hal yang mungkin kurang dari suplai ASI adalah vitamin D."
"Kecuali ibu memiliki asupan yang sangat tinggi, ASI Anda tidak akan cukup."
"Tetes vitamin D biasanya direkomendasikan oleh dokter," tambah Healthline.
Manfaat ASI untuk bayi
Berikut ini adalah rincian manfaat ASI untuk bayi.
ASI mengandung antibodi penting
"ASI sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri, yang sangat penting di bulan-bulan awal kehidupan. Ini terutama berlaku untuk kolostrum, susu pertama," tulis situs medis itu.
Kolostrum menyediakan sejumlah besar imunoglobulin A (IgA), serta beberapa antibodi lainnya.
Saat ibu terpapar virus atau bakteri, ia mulai memproduksi antibodi yang kemudian masuk ke dalam susu.
Baca juga: Bayi Ikut Dapatkan Antibodi jika Ibu Hamil Lakukan Vaksinasi Covid-19