5 Manfaat Penting ASI untuk Bayi: Bentuk Antibodi, Cegah Obesitas, hingga Bantu Perkembangan Otak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi - Ibu menyusui yang tengah memberikan ASI

IgA melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.

Antibodi ini tidak bisa didapatkan dari susu formula.

Tak heran jika sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.

Cegah obesitas

ilustrasi konsumsi ASI bisa cegah obesitas pada bayi (pixabay.com)

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dapat mendorong berat badan bayi yang sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.

"Satu studi menunjukkan bahwa menyusui selama lebih dari 4 bulan memiliki pengurangan yang signifikan dalam kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas," paparĀ Healthline.

Situs tersebut menyebut kemungkinan ini karena perkembangan bakteri usus yang berbeda.

Bayi yang disusui memiliki jumlah yang lebih tinggi dari bakteri usus yang bermanfaat, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.

Baca juga: Tingginya Faktor Risiko dan Kasus Obesitas Anak Dapat Meningkatkan Kasus Stroke Pada Anak

Bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistem mereka daripada bayi yang diberi susu formula.

Leptin adalah hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

"Bayi yang disusui juga mengatur sendiri asupan ASI-nya."

"Mereka lebih baik makan hanya sampai mereka memuaskan rasa lapar mereka, yang membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat."

Tunjang perkembangan otak

Ilustrasi ASI menunjang perkembangan otak bayi (Pixabay)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada perbedaan perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dan susu formula.

"Perbedaan ini mungkin karena keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terkait dengan menyusui serta kandungan nutrisi," dilansir TribunHealth.com dari Healthline.

"Studi menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan cenderung tidak mengembangkan masalah perilaku mengalami kesulitan belajar seiring bertambahnya usia."

Baca juga: Dokter Spesialis Paparkan Risiko jika Bayi Mulai Konsumsi MPASI di Bawah Usia 6 Bulan

"Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah perkembangan."

Penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa menyusui memiliki efek positif yang signifikan pada perkembangan otak jangka panjang bayi.

Kaya nutrisi

Memang ASI merupakan sumber nutrisi yang optimal untuk bayi.

Halaman
123