Kebiasaan Menghisap Jari Membahayakan Kesehatan Anak? Ini Penjelasan drg. Wiwik Elnangti Sp.KGA

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari

TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya pernah melihat pada beberapa anak memiliki kebiasaan menghisap jari.

Sebagai orangtua, beberapa di antaranya ada yang berusaha menghentikan kebiasaan tersebut, namun ada juga yang tidak peduli dengan kebiasaan anak menghisap jari.

Beberapa orang menganggap kebiasaan anak menghisap jari karena pada usia tersebut seorang anak masih belajar mengenal rasa.

Penyebab seorang anak lebih suka menghisap jari yakni :

1. Faktor psikologi

Di saat anak merasa lelah, takut, bingung, sakit atau sedang melakukan penyesuaian dengan lingkungannya ia akan mulai menghisap ibu jarinya.

ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari (kompas.com)

Baca juga: Mengenal Bipolar, Gangguan Mental yang Kerap Dianggap sebagai Gangguan Keprinadian

Ini juga bisa menjadi kebiasaannya saat menjelang tidur atau saat anak mulai mengantuk.

- Etiologi kebiasaan menghisap jempol atau jari-jari dapat disebabkan balita atau anak-anak dalam kondisi kecemasan, kelaparan, rasa bosan, ketegangan, ketakutan, stress emosional ataupun adanya kinginan yang tidak terpenuhi.

Terkadang balita yang tidak puas menghisap ASI karena ibu terlalu sibuk bekerja, atau produksi ASI kurang menyebabkan bayi menghisap jari atau jempol sebagai pemuasan dan menciptakan perasaan nyaman.

Pada balita yang sering dilarang atau dimarahi orangtuanya ketika memasukkan jari maupun mainan ke dalam mulut, fase oralnya menjadi tidak maksimal dna beresiko mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu kemampuan berbicara dan makan.

Baca juga: Heboh Hepatitis Misterius Akut yang Menyerang Anak, Ini Penjelasan dr. Ryan Bayusantika Sp.PK

Contohnya, ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi dan harus terus makan bubur.

Pada studi kasus menyatakan anak-anak usia sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk menghisap jari memiliki kecenderungann interkasi sosial dan tingkat intelegensia yang rendah.

- Fase oral

Merupakan fase perkembangan psikologis manusia yang memperoleh kepuasan dengan menghisap jari tangannya.

Fase dimana bayi merasa puas melakukan kegiatan dalam mulutnya, bisa dalam bentuk mengemut, mengulum, menggigit atau menghisap – hisap benda tertentu.

Baca juga: Mengenal Faktor Terkait Hiperpigmentasi atau Pewarnaan pada Gingiva

Fase oral terjadi bertahap, mulai dari anak memasukkan benda yang di dekatkan padanya, misal payudara ibu, lalu berkembang dengan memasukkan anggota tubuhnya sendiri ke dalam mulutnya.

Selanjutnya berkembang memasukkan benda yang dipegang untuk mengeksplorasi benda tersebut.

- Fase yang wajar/ normal terjadi pada anak

Dalam fase oral, perlu dpastikan tangan anak dalam keadaan bersih dan kukunya tidak tajam, serta mengatur kedalamaan tangan saat masuk ke dalam mulut sehingga tidak muntah.

Rentang usia : 0 – 24 bulan (terutama 4 bulan).

Halaman
123