Breaking News:

Heboh Hepatitis Misterius Akut yang Menyerang Anak, Ini Penjelasan dr. Ryan Bayusantika Sp.PK

Para orangtua dikhawatirkan dengan hepatitis akut misterius yang terjadi pada anak. Hepatitis misterius beresiko pada anak usia 16 tahun kebawah.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
e-kompas.id
ilustrasi hepatitis misterius pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya saat ini sedang kita waspadai.

Gejala klinisnya adalah demam, kuning pada kulit dan mata yang terlihat, mual muntah, kadang mengalami diare, merasa lemas atau lesu, sakit-sakit pada badan dan juga kondisi pasien cepat memburuk.

Perburukan kondisi pasien dalam 4 hari akan terlihat sangat buruk dan juga terjadi peningkatan enzim hati.

dr. Ryan Bayusantika menyampaikan, saat dilakukan cek di Lab akan terlihat bahwa enzim pada hati meningkat sangat tinggi.

Hal tersebut adalah penapisan pertama yang bisa dicek di laboratorium.

Apabila mengalami gejala klinis yang dikeluhkan oleh anak disarankan segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

ilustrasi hepatitis misterius pada anak
ilustrasi hepatitis misterius pada anak (e-kompas.id)

Baca juga: Memasuki Usia Berapakah Anak Lebih Aktif Mengisap Jari? Ini Kata drg. Wiwik Elnangti Sp.KGA

Hepatitis misterius yang menyerang anak-anak rentan terjadi pada usia kurang dari 1 tahun.

Perbedaan hepatitis misterius akut dan hepatitis yang dialami oleh orang dewasa akibat konsumsi alkohol terlihat jelas pada perburukan.

Perburukan tersebut tergolong sangat cepat dan terjadi dalam waktu 4 hari, dan gejala kuning pada pasien antara hepatitis misterius akut dan hepatitis yang dialami orang dewasa sangat mirip seperti di area kulit dan mata.

Selain gejala kuning, enzim hati juga mengalami peningkatan yang sangat cepat dan disebut dengan SGPT diatas 500 IU.

2 dari 2 halaman

Khasnya, perbedaan hepatitis yang selama ini kita ketahui dengan hepatitis misterius yakni terjadi pada anak yang berusia dibawah 16 tahun.

Baca juga: Korelasi Pasien Covid-19 dengan Gejala Psikotik yang Disampaikan dr. Danardi Sosrosumihardjo Sp.KJ

Pemeriksaan laboratorium untuk hepatitis yang selama ini kita ketahui dan sering terjadi di masyarakat seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis E yang menunjukkan hasil negatif.

dr. Ryan Bayusantika menyampaikan, fasilitas kesehatan mempersiapkan pemeriksaan-pemeriksaan khusus bila didapatkan gejala klinis pada anak dibawah usia 16 tahun dengan gejal klinik seperti mual muntah, demam, kuning, dan lain-lain.

Selain itu, enzim hati yang meninkat secara cepat diatas 500 IU dan hasil pemeriksaan hepatitis menunjukkan negatif akan dilanjutkan ke pemeriksaan yang lebih spesifik untuk dketahui penyebabnya.

Karena di dunia pun, saat ini prosentase penyebab paling banyak adalah Adenovirus.

dr. Ryan Bayusantika menyampaikan, dokter juga akan mempersiapkan pemeriksaan-pemeriksaan lain, selain hepatitis virus A, B, C, D, dan E.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Ryan Bayusantika Ristandi, Sp.PK., MMRS. Seorang dokter spesialis patologi klinik.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Gigi Bungsudrg. Anastasia RirienanomaliRadang GusiMunawir Usman
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved