Lilir menuturkan, berdasarkan data RISKESDAS (Hasil Riset Kesehatan Dasar) 2018, penderita stroke umumnya adalah laki-laki.
Namun banyaknya jumlah penderita stroke pada wanita juga hampir sama pada pria.
Pada laki-laki 11/mill setiap 1000 orang sementara pada perempuan 10,9/mill.
"Jadi tidak jauh berbeda," jelas Lili.
Baca juga: Waspada, Jam Tidur yang Berantakan Mengakibatkan Resiko Penyakit Stroke
Kendati sebaliknya, disebutkan bahwa pada usia muda justru stroke lebih banyak terjadi pada wanita.
Deteksi Stroke Usia Muda
Stroke adalah penyakit yang datang secara tiba-tiba.
Meski demikian, terdapat sekitar 15 sampai 25 persen penderita stroke merasakan gejalanya 7 hari sampai 1 bulan sebelumnya.
Kondisi di atas dinamakan dengan TIA (Transient Ischemic Attack), yakni semacam mini stroke.
Gejala TIA ini mirip sekali dengan stroke, seperti:
- Mulut mencong
Baca juga: Kerja Berebihan Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Stroke dan Penyakit Jantung Iskemik
- Anggota gerak lemah sebelah
- Susah bicara
- Linglung
- Kesemutan.
Perbedaan TIA dengan stroke yakni terletak pada durasi munculnya gejala.
Pada TIA, gejala di atas biasanya akan muncul beberapa menit saja.
Baca juga: Meski Sudah Sembuh, Stroke Bisa Terjadi Lagi di Masa Depan, Hindari dengan Tips Berikut Ini
Artinya dalam kurung waktu kurang dari 24 jam gejala sudah hilamg.
Seringkali orang akan menganggap tanda tersebut adalah hal yang biasa tidak menandakan suatu masalah kesehatan.
Seharusnya apabila sudah mengalami TIA, pasien harus segera mencari tahu penyebabnya.