Mengenal Kegawatdaruratan Kehamilan, Dapat Terjadi pada Usia Kehamilan Kurang & Lebih dari 20 Minggu

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi ibu hamil yang melihat kondisi janinnya.

TRIBUNHEALTH.COM - Kegawatdaruratan pada kehamilan merupakan suatu kondisi gawat dan darurat yang terjadi pada pasien yang sedang hamil.

Menurut penuturan dr. Nordiansyah Putra, pada saat di IGD terdapat yang namanya triase IGD yang berupa warna merah, kuning, dan hijau.

Saat pasien dalam kondisi gawat darurat, maka masuk ke dalam triase merah, pasien dengan gawat dan tidak ada darurat masuk ke dalam triase kuning, dan pasien tidak ada gawat dan tidak ada darurat masuk ke triase hijau.

Baca juga: dr. Maria Bagikan Tips agar Mendapatkan Kehamilan Anak Perempuan, Laki-laki, hingga Kehamilan Kembar

ilustrasi kehamilan pada trimester pertama (pixabay.com)

"Untuk mengkonfirmasi pasien tersebut ada kehamilan atau tidak, tentunya akan dilakukan pemeriksaan PP test lebih dahulu," papar dr. Nordiansyah.

"Apabila pasien positif hamil, akan dilihat terlebih dahulu, misalnya ada pendarahan banyak dan pasien memiliki darah tinggi, itu juga masuk ke dalam kegawatdaruratan kehamilan."

Baca juga: dr. Maria Ratna Sampaikan Beberapa Suplemen yang Disarankan untuk Persiapan Kehamilan

ilustrasi kehamilan (Kompas.com)

Lantas pada usia kehamilan berapa yang rentan mengalami kegawatdaruratan kehamilan ini?

Dilansir TribunHealth.com, dr. Nordiansyah Putra memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 16 Juni 2022.

Menurut dr. Nordiansyah, kegawatdaruratan kehamilan dapat terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan juga terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

Baca juga: Kehamilan Usia Muda Rawan Mengalami Keguguran, Kenali Faktor Penyebabnya yang Disampaikan Dokter

ilustrasi ibu hamil yang mengalami keguguran (freepik.com)

Kegawatdaruratan kehamilan kurang dari 20 minggu

1.Abortus atau keguguran

dr. Nordiansyah menjelasan, kegawatdaruratan kehamilan kurang dari 20 minggu, pasien bisa mengalami yang namanya abortus atau disebut dengan keguguran.

Abortus tersebut dibagi menjadi beberapa macam, yaitu imminens abortus, insipiens abortus, inkomplit abortus, dan komplet abortus.

"Biasanya kalau kegawatdaruratan kehamilan itu masuk pada inkomplit abortus dan insipiens abortus, karena terjadinya banyak perdarahan," terang dr. Nordiansyah.

Baca juga: Pentingnya Memahami Pregnancy Plan dan Birth Plan Sebelum Kehamilan, Begini Ulasan dr. Kondang

ilustrasi ibu hamil (nakita.grid.id)

2. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi diluar kandungan atau rahim.

"Kondisi kehamilan ektopik ini juga kegawatdaruratan di usia kehamilan kurang dari 20 minggu," ungkap dr. Nordiansyah.

3. Kehamilan Mola

Kehamilan mola disebut juga dengan kehamilan anggur yaitu terjadinya pembentukan plasenta yang tidak normal pada kehamilan.

"Pada kehamilan kurang dari 20 minggu, ada kegawatdaruratan pada kehamilan mola, tentunya jika perdarahan tersebut banyak," jelas dr. Nordiansyah.

Baca juga: Tidak Terpenuhinya Gizi Selama Kehamilan Bisa Menyebabkan Anak Stunting, Begini Ulasan Ahli Gizi

ilustrasi wanita hamil (freepik.com)

Kegawatdaruratan kehamilan lebih dari 20 minggu

Halaman
12