Cara Melanjutkan Kehidupan yang Baik bagi Pasien Pasca Stroke yang Disampaikan dr. Nilla Mayasari

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi pasien pasca stroke yang menjalankan hidup lebih baik

Pada tahun yang sama hingga saat ini, Nilla juga masih aktif menjadi Dosen Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK-UNHAS.

Berkat kemampuannya, pada 2011 hingga 2013 ia dipercaya sebagai Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap RSUP.dr Wahidin Sudirohusodo.

Dilanjutkan pada 2015 sampai 2019 menjadi Kepala seksi Pelayanan Medik Rawat jalan.

Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Jelaskan Syarat yang Dilakukan Sebelum Pemasangan Kawat Gigi

Karena pengalaman dan kemampuannya, pada 2019 hingga sekarang, ia berpraktek dan sekaligus menjabat sebagai Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP.dr.Wahidin Sudirohusodo.

Kompetensi yang dimiliki oleh Nilla tidak bisa diragukan.

Tercatat, berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth, dirinya telah menempuh berbagai jenjang pendidikan dan lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.

Berikut di antaranya:

1. Profesi Dokter Umum Universitas Hasanuddin (2002)

2. Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2010)

Baca juga: dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, Sp. A (K) Sampaikan Pemenuhan Gizi Tepat pada Masa Pubertas Anak

3. Magister Kesehatan di Universitas Padjadjaran (2009)

4. Fellowship Pediatric Rehabilitasi (2016)

5. Konsultan Rehabilitasi Anak, Kolegium IKFR (2020).

Profil lengkap dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K bisa dilihat disini.

Pertanyaan :

Adakah cara melanjutkan kehidupan yang baik bagi pasien pasca stroke?

Anggra, Solo

Baca juga: Mengenal Kegawatdaruratan Kehamilan, Dapat Terjadi pada Usia Kehamilan Kurang & Lebih dari 20 Minggu

dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K menjawab :

Seringkali terjadi kekeliruan dari pola perilaku caregiver dalam pembatasan yang berlebihan pada pasien, di mana pasien dilakukan imobilisasi yang lama, sehingga terjadi dekondisi yang justru dapat memberikan komplikasi pada pasien.

Penderita stroke harus didorong untuk berpartisipasi dalam program latihan komunitas yang sesuai, dan tetap diberi dukungan.

Sebagian besar pasien pasca stroke menghadapi kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah stroke, terutama ketika intervensi di Rumah Sakit telah selesai.

Halaman
123