Dukungan selama fase ini sangat penting dan telah terbukti berkorelasi langsung dengan hasil pasca stroke.
Tiga aspek penting dari dukungan yang dibutuhkan pasien pasca stroke, di antaranya dukungan emosional, instrumental (dukungan praktis seperti bantuan dalam rumah), dan informasional.
Baca juga: Waspada Cacar Monyet yang Ditularkan Melalui Kontak Erat dengan Hewan Primata
Penderita stroke yang memiliki gangguan residual pada akhir fase perawatan rehabilitasi harus ditinjau setiap tahun.
Dalam hal mengemudi, stroke dapat berdampak besar pada kemampuan seseorang untuk mengemudi dan/atau kemampuannya untuk menggunakan transportasi umum.
Pasien dengan stroke harus diberitahu bahwa mereka tidak boleh mengemudi setidaknya satu bulan setelah stroke mereka, dan sebaiknya dilakukan assessment mendalam pada pasien yang memiliki gejala sisa seperti masalah visual, kelemahan otot dan defisit kognitif, serta evaluasi mendalam mengenai mengemudi dan transportasi sebelum stroke.
Untuk masalah seks, mengalami stroke bukan berarti mengakhiri kehidupan seks pasien.
Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Paparkan Cara Pencegahan dan Pencegahan Xerosis Cutis, Begini Penjelasannya
Ketakutan yang paling umum adalah bahwa melanjutkan hubungan seks dapat menyebabkan stroke lagi.
Setelah stroke, aktivitas seksual dapat dilanjutkan segera setelah pasien merasa siap untuk melakukannya.
Saat berhubungan seks, detak jantung meningkat tidak lebih dari aktivitas normal sehari-hari dan tekanan darah tidak meningkat secara signifikan.
Pasien dengan hipertensi yang diketahui harus disarankan untuk minum obat sesuai resep, dan berkonsultasi dengan dokter jika mereka memiliki masalah.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
Baca tanpa iklan